Prihatin Dwelling Time Priok Naik, Begini Saran ALFI

  • Share
Ketua Umum DPW ALFI DKI Jakarta, Adil Karim

LOGISTIKNEWS.ID – Pelaku usaha logistik mengharapkan pengelola terminal peti kemas di pelabuhan Tanjung Priok dapat meningkatkan performance-nya dengan mempercepat kegiatan recieving dan delivery (R/D).

Selain itu mengupgrade sistem informasi tehnologi (IT) terkini sesuai kebutuhan pengguna jasa/customer.

“Komitmen layanan terminal untuk mempercepat R/D itu penting untuk menjaga kelancaran arus barang dan logistik di pelabuhan Tanjung Priok yang belakangan ini kerap kali terjadi kepadatan di dalam terminal sehingga terjadi permasalahan keterlambatan R/D,” ujar Adil Karim, Ketua DPW Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) DKI Jakarta, kepada Logistiknews.id, pada Kamis (30/6/2022).

Menurutnya, kepadatan di lapangan lini 1 terminal peti kemas yang terjadi itulah sebagai salah satu faktor terjadi kenaikan dwelling time di pelabuhan Tanjung Priok dalam beberapa waktu belakangan ini.

“Hambatan-hambatan yang menyebabkan kepadatan di terminal peti kemas pelabuhan Priok itu mesti dicarikan penyebabnya. Kami juga turut prihatin dwelling time di pelabuhan utama Tanjung Priok kini kembali naik,” ucapnya.

Sementara itu, Kantor Otoritas Pelabuhan Tanjung Priok merespon cepat upaya perbaikan terkait informasi yang bersumber dari dashboard INSW, bahwa dwelling time di pelabuhan Tanjung Priok pada Mei 2022 mencapai 3,95 hari sedangkan pada Juni 2022 mencapai 3,11 hari.

“Ada empat langkah dan evaluasi yang akan kami lakukan segera untuk kembali memperbaiki dwelling time di pelabuhan tersebut,” ujar Kepala Kantor Otoritas Pelabuhan Utama Tanjung Priok, Capt Wisnu Handoko, kepada Logistiknews.id, pada Kamis (30/6/2022).

Keempat langkah dan evaluasi itu, imbuhnya, yakni; Pertama, akan segera melakukan evaluasi di semua terminal kontainer internasional sesuai parameter yg diatur dalam PM No.116 Tahun 2016 tentang Pemindahan Barang Yang Melawati Batas Waktu Penumpukan.

Kedua, adapun penyebab kenaikan sementara dari pantauan OP masih disebabkan karena adanya kenaikan volume ekspor impor.

Ketiga, penyebab yang diindikasikan karena proses pemindahan lapangan penumpukan dari Lini 1 ke tempat penumpukan sementara (TPS) Lini 2 akan segera dievaluasi khususnya semester 1 tahun 2022.

Keempat, Otoritas Pelabuhan Tanjung Priok bersama instansi terkait khususnya Kantor Bea Cukai Tg Priok, terminal kontainer, tempat pemeriksaan fisik terpadu (TPFT) akan melakukan action jika dari hasil evaluasi diperlukan adanya tindakan perbaikan.

Berdasarkan informasi dasboard INSW, dwelling time di pelabuhan Tanjung Priok pada Mei 2022 mencapai 3,95 hari sedangkan pada Juni 2022 mencapai 3,11 hari.

Sementara pada bulan-bulan sebelumnya, yakni Januari 2022 hanya 2,76 hari kemudian pada Februari 2,81 hari, Maret 2,68 hari dan pada periode April 2,82 hari. (am)

  • Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *