LOGISTIKNEWS.ID – Pelabuhan Teluk Bayur di Padang Sumatera Barat (Sumbar) bertransformasi menjadi pelabuhan yang lebih baik dan teratur dengan menerapkan Single Truck Identification Data (STID) dan Sistem Monitoring Tenaga Kerja Bongkar Muat (Simon TBKM).
General Manager Pelindo Regional 2 Teluk Bayur, Capt Medi Kusmana mengemukakan, untuk mewujudkan hal tersebut pihaknya berkomitmen melakukan kolaborasi dengan stakeholders maupun pengguna jasa.
“Sebagai contoh kami juga akan libatkan asosiasi terkait termasuk Asosiasi Perusahaan Bongkar Muat Indonesia (APBMI) dalam implementasi Simon TKBM di Teluk Bayur. Bahkan akan kita lakukan penandatangan berita acara kesepakatannya dengan asosiasi terkait sebelum diterapkan pada awal bulan depan,” ujar Capt Medi, kepada wartawan ditemui di Pelabuhan Teluk Bayur pada Senin (14/8/2023).
GM Pelabuhan Teluk Bayur menegaskan agar kedua program itu (STID dan Simon TKBM) yang diamanatkan Stranas PK dapat berjalan dengan baik di pelabuhan Teluk Bayur.
Program Stranas PK tersebut merupakan bagian dalam Reformasi Tata Kelola Pelabuhan melalui Implementasi STID dan Simon TKBM dalam rangka peningkatan kinerja dan operasional dan Low Cost Logistic di Pelabuhan Teluk Bayur.
Hal ini bertujuan memberikan kemudahan dalam identifikasi semua pelaku bisnis, meningkatkan kinerja pelayanan operasional pelabuhan, sterilisasi, serta keamanan dan keselamatan orang dan barang di area Pelabuhan Teluk Bayur Padang.
Pada saat bersamaan, ujar Capt Medi, pihaknya juga akan mengimplementasikan Identitas Tunggal Trucking/Single Truck Identity Document (STID) di terminal peti kemas pelabuhan tersibuk di Sumbar itu, mulai 1 September 2023.

Dalam kaitan ini, PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) melalui IPC Terminal Peti Kemas (TPK) Teluk Bayur- selaku pengelola terminal peti kemas Teluk Bayur, kinipun semakin sibuk menyiapkan prasarana dan fasilitas sehubungan dengan kian dekatnya time line rencana implementasi STID tersebut.
Mulai dari mesin pencetak kartu STID, SDM dilapangan atau gate, menyiapkan palang pintu otomatis di gate, serta fasilitas ruangan STID Centre di samping gate TPK Teluk Bayur.
Semua langkah persiapan itu, menurut Agustian Chandra, Manager Area TPK Teluk Bayur, sebagai komitmen PT IPC TPK yang merupakan anak perusahaan subholding PT Pelindo Terminal Peti Kemas, dalam menyukseskan program pemerintah untuk mendukung kelancaran arus barang serta efisiensi logistik.
Chandra mengemukakan, STID sebagai bagian dari pelaksanaan program Strategi Nasional Pencegahan Korupsi (Stranas PK) di Pelabuhan Teluk Bayur melalui penguatan dan penerapan kebijakan standar pelayanan Pelabuhan khususnya pelaksanaaan kegiatan usaha terkait angkutan di perairan.
“Untuk menyiapkan semua itu time line nya tiga bulan, dan Alhamdulillah dari sisi pelabuhan, kami terus berbenah agar pada September mendatang STID sudah bisa di implementasikan dengan baik,” ujarnya kepada wartawan saat melakukan kunjungan langsung ke lapangan IPC TPK Teluk Bayur pada Senin Sore (14/8/2023).
Saat ini, ungkapnya, terdapat sekitar 300-an Truk yang berkegiatan melayani TPK Teluk Bayur. Adapun dalam sebulan, TPK Teluk Bayur rata-rata mampu menghandle peti kemas 8.000-9.000 twenty foot equivalent units (TEUs).
“Pemilik truk bisa secara mandiri mendaftarkannya ke STID Centre ataupun melalui Asosiasinya yang kemudian mendaftarkan ke STID Centre tersebut,” jelas Chandra.

Chandra mengungkapkan, pada tahun 2023, TPK Teluk Bayur menargetkan dapat menghandle peti kemas 95.585 ribu TEEs, dan s/d Juli 2023 telah tercapai 54.008 TEUs atau melebihi RKAP yang ditetapkan pada Juli 2023 sebanyak 51.521 TEUs.
Selain itu, IPC TPK Teluk Bayur juga telah menerima rute baru pada bulan ini yakni Teluk Bayur- Belawan-Kuala Tanjung yang dilayani kapal Meratus dengan produktivitas mencapai total 700 TEUs/perbulan.
TPK Teluk Bayur, kini sedang melakukan elektrifikasi 4 unit gantry lufting cranes (GLC) yang sebelumnya menggunakan enggine diesel beralih ke listrik. “Elektrifikasi itu sudah mencapai 70%,” ujar Chandra.
Seperti diketahui, Simon TKBM, STID, Joint inspection Karantina dan Kepabeanan, DO Online, serta SP2 Online, terus dikebut bisa diimplementasikan lantaran hal itu menjadi program strategis transformasi pelabuhan Teluk Bayur.[Akhmad Mabrori]