LOGISTIKNEWS.ID – PT Logilink Global Utama yang merupakan anak perusahaan PT Inter Continental Logistic memperkenalkan platform ‘LogiLink’ yang telah menggandeng Cargo Community Network (CCN) dan Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) Teknologi Ekosistem atau ATE.
Kerjasama tersebut ditandai dengan penandatanganan MoU antara LogiLink Global Utama dengan CCN maupun ATE, di Jakarta pada Kamis (7/3/2024).
Direktur PT LogiLink Global Utama, M. Lutfirrahman, mengatakan, saat ini kompleksitas pengiriman barang dan logistik sangat tinggi. Oleh karenanya diperlukan digitalisasi layanan logistik melalui platform yang mumpuni dan satu pintu.
Untuk itu, imbuhnya, kolaborasi ini sebagai langkah spektakuler yang terjadi pada industri logistik dengan melibatkan langsung berbagai stakeholders logistik.
Dia menjelaskan, platform ‘LogiLink’ merupakan platform dimana dapat menghubungkan stakeholders yang ada pada ekosistem logistik tradisional dalam satu platform sehingga dapat memudahkan pengguna platform LogiLink dalam kegiatan logistik yang komprehensif dengan menawarkan fitur-fitur yang dapat mempermudah penggunanya.
“Dibangun dengan keahlian tehnologi dan solusi inovatif, platform LogiLink bertujuan memperluas jangkauan sektor logistik melalui digitalisasi layanan secara end-to-end,” ujarnya.
Dia menegaskan, bahwa kolaborasi perusahaan dengan CCN maupun ALFI Teknologi Ekosistem (ATE) telah memperkuat eksistensi platform LogiLink, khususnya berkaitan dengan payment gateway serta dokumen kepabeanan untuk perkembangan industri logistik yang lebih baik.
Menurutnya, MoU dengan CCN dan ATE tersebut merupakan sebuah transformasi besar di industri logistik.
“Kami bersama-sama tidak hanya memperkenalkan platform LogiLink, kami juga membuka peluang baru untuk industri logistik dengan meningkatkan teknologi yang canggih agar dapat memperluas industri logistik,” ujarnya.
Direktur PT LogiLink Global Utama itu juga berharap, kedepannya akan lebih banyak lagi perusahaan yang ingin bekerjasama dengan mengembangkan industri logistik berbasis digital.
“Kami siap memberikan transformasi untuk industri logistik yang lebih modern dan efektif. Kami juga berharap Pemerintah dapat mendukung pengembangan industri logistik berbasis digital untuk mempercepat proses dalam industri logistik dan juga efisiensi biaya,” ucap Lutfirrahman.
Pada acara Soft Launching Digital Platform LogiLink dan penandatanganan MoU dengan Cargo Community Network (CCN) dan Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) Teknologi Ekosistem itu juga diadakan pemaparan oleh Rudy Rahmaddi, selaku Direktur IKC Ditjen Bea dan Cukai Kemenkeu terkait dengan National Logistik Ekosistem (NLE). Selain itu Trend Digitaliasasi Logistik oleh Supply Chain Indonesia (SCI).
Rudy memaparkan, di era digitalisasi saat ini selain dibutuhkan platform layanan logistik juga diperlukan kolaborasi antar pelaku usahanya atau stakeholders supaya kinerja logistik semakin membaik.
“Logistik kita bisa high cost kalau manajemen logistiknya tidak mumpuni seperti terjadinya duplikasi ataupun repetisi akibat proses bisnis yang sering tumpang tindih. Karena itu diperlukan platform logistik yang bisa akomodir dari hulu sampai hilir agar efisien,” ujar Rudy.
Dia juga mengatakan faktor infrastruktur pelabuhan dan bandar udara yang belum semuanya bagus juga menyebabkan cost logistik nasional menjadi belum efisien.
“Karenanya kedepan LogiLink juga perlu turut memikirkan bagaimana membuat industri logistik ini lebih maju,” ucap Rudy.
Selain para undangan dan pelaku usaha logistik terkait, pada kesempatan tersebut juga hadir Ketua DPW ALFI DKI Jakarta Adil Karim, dan Tresna Pardosi dari Manajemen Terminal Petikemas Mustika Alam Lestari (MAL) di Pelabuhan Tanjung Priok.[redaksi@logistiknews.id]