PTP Pangkal Balam Siapkan ‘Droptank’ Curah Cair, untuk Dongkrak Produktivitas

  • Share
Branch Manager PTP Pangkql Balam, Alamsyah.

LOGISTIKNEWS.ID – PT Pelabuhan Tanjung Priok (PTP) Cabang Pangkal Balam, terus melakukan improvement guna mendongkrak produktivitas yang dihandlenya hingga mencapai 1,7 juta Ton pada tahun ini.

Adapun pada tahun 2023, PTP Pangkal Balam sukses menghandle sekitar 1,6 juta Ton.

“Sesuai rencana kerja dan anggaran perusahaan (RKAP) 2024 sebanyak 1.645.000 Ton, Namun kami optimistis Insya Allah bisa handle 1,7 juta Ton. Kalau realisasinya hingga Triwulan I/2024 sebanyak 351.224 ton,” ujar Branch Manager PTP Cabang Pangkal Balam, Alamsyah, saat ditemui diruang kerjanya pada Kamis (2/5/2024).

Alamsyah mengungkapkan optimistis peningkatan produktivitas atau throughput pada tahun ini lantaran sejumlah potensi pertumbuhan bongkar muat curah cair maupun curah kering melalui pelabuhan itu.

Bahkan, imbuhnya, saat ini PTP sedang mengimprovement layanan Curah Cair di dermaga multipurpose di Pangkal Balam dengan sistem operasional berupa tanki pegumpulan sementara (droptank), yakni pada Juli 2024. Namun kedepannya akan pada penyediaan fasilitas pipanisasi layanan curah cair.

Dengan improvement itu, ujar Alamsyah, bisa ada penambahan 2 call perbulan untuk bongkar muat melalui PTP Pangkal Balam.

Dia menambahkan, Droptank berkapasitas 350-400 Ton itu segera didatangkan dari Jakarta yang nantinya saat dioperasikan bisa mensuply 300 ton perjam volume kapal. Droptank itu juga bisa menampung 7 mobil tangki sekaligus dan kemudian dipompa ke kapal (fleksiblehose).

Dengan improvement itu, PTP Pangkal Balam memproyeksi bisa ada penambahan 2 call perbulan melalui pelabuhan Pangkal Balam.

“Disamping improvement komoditi curah cair, juga kami lakukan hal yang sama untuk curah kering,” ucapnya.

PTP Pangkal Balam

Alamsyah optimistis kegiatan di PTP Pangkal Balam akan semakin bergeliat melihat kian bertambahnya hinterland, khususnya terhadap jumlah luasan lahan Kelapa Sawit di Provinsi Bangka Belitung.

“Berdasarkan analisis internal PTP Pangkal Balam akan terus terjadi permintaan pemuatan CPO di pelabuhan Pangkal Balam, dalam tahun-tahun mendatang. Apalagi dari tahun 2018 ada pertumbuhan sekitar 0,8 persen pertahunnya luasan tanaman Sawit di Bangka,” ungkap Alamsjah.

Dia mengatakan, saat ini terdapat 44 perusahaan yang bergerak di bidang komoditi kelapa sawit serta turunanya, dan 32 diantaranya punya telah mengoperasikan pabrik/pengolahan. Tentunya, dengan fakta itu, mereka (pabrikan) memerlukan pelayanan pelabuhan yang mumpuni dan efisien dalam mata rantai kegiatan logistik.

“Kalau bicara hinterland dan lahan itu hulunya, dan mereka butuh layanan pelabuhan yang lebih baik lagi,” papar Alamsyah.

PT Pelabuhan Tanjung Priok (PTP Nonpetikemas) merupakan operator terminal multipurpose di Indonesia yang berpengalaman dalam menangani kegiatan bongkar muat kargo multipurpose seperti kargo curah cair, curah kering, general cargo dan lain-lain.

PTP Nonpetikemas merupakan salah satu anak perusahaan PT Pelindo Multi Terminal dan merupakan bagian dari Pelindo Group.

DIGITALISASI

Alamsyah menambahkan, PTP Pangkal Balam juga telah mengimplementasikan Pelayanan Terminal Multipurpose (PTOS-M) pada Oktober 2023 lalu, yang terintegrasi dengan Inaportnet.

“Hal itu sebagai langkah mentransformasikan operasional dan pemutakhiran sistem guna mewujudkan pelabuhan yang lebih baik dan modern,” ujar Alamsyah.

Branch Manager PTP Pangkal Balam, Alamsyah (tengah) bersama jajarannya.

Pangkal Balam adalah sebuah kecamatan yang berada di Kota Pangkalpinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Indonesia.

Sebagai pelabuhan terbaik di provinsi ini, Pangkal Balam menjadi gerbang utama untuk mengantarkan berbagai komoditas unggulan ke pasar global.

Dengan kekayaan alam yang melimpah, Provinsi Bangka Belitung dipredikatkan sebagai wilayah penghasil timah terbesar di Indonesia. Bahkan potensi timah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung juga menempatkan Indonesia sebagai salah satu negara penghasil timah terbesar di dunia.

Adapun komoditas utama yang menjadi mata pencaharian penduduk dan menjanjikan peluang bisnis yang menawan sebagian besar adalah bidang Pertanian/Perkebunan dengan aktivitas utama yaitu berkebun Lada, Sawit, Karet, dan pengrajin gula Aren.

Adapun komoditi yang biasa di handle Pelabuhan Pangkal Balam, seperti tmah, kaolin, pasir kuarsa, granit, karet, kelapa sawit dan lada.

Potensi komoditas yang berasal dari propinsi Bangka Belitung salah satunya adalah Kelapa Sawit, provinsi ini merupakan kawasan perkebunan kelapa sawit yang telah dikembangkan sejak tahun 1995.[redaksi@logistiknews.id]

  • Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *