Pengembangan Industri Halal, Dipacu

  • Share
Fasilitas depo dan pergudangan logistik halal yang dioperasikan PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) di kawasan Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta.(Photo: Logistiknews.id/Akhmad Mabrori)

LOGISTIKNEWS.ID- Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengungkapkan, hingga semester I tahun 2025, tercatat sebanyak 162.109 sertifikat halal telah diterbitkan, dengan dominasi pada tiga industri pengolahan yakni di bidang makanan (130.111 industri), minuman (10.383 industri), serta industri farmasi, produk obat kimia dan obat tradisional (1.633 industri).

Fasilitasi industri halal yang dilakukan oleh Kemenperin terus mendorong pencapaian ini, di mana pada tahun 2025 diharapkan dapat mencapai target pemberian fasilitasi sertifikasi halal kepada 2.925 industri di seluruh Indonesia, baik melalui skema regular maupun self-declare.

“Program fasilitasi sertifikasi halal regular yang diberikan Kemenperin juga disertai dengan fasilitasi pelatihan penyelia halal, agar penerapan halal di sektor industri bisa berjalan dengan konsisten,” ujar Kepala Pusat Industri Halal Kemenperin, Kris Sasono Ngudi Wibowo saat Media Gathering Halal Indonesia International Industry Expo 2025 (Halal Indo 2025) di Jakarta, Kamis (17/7/2025).

Berbagai strategi ini didukung dengan adanya promosi dan kerja sama secara global, yang di antaranya dilakukan dengan mendorong daya saing produk halal Indonesia di pasar internasional.

Karenanya, kolaborasi antara Kementerian/Lembaga, pelaku industri, serta stakeholder terkait lainnya dapat terus diperkuat.

“Industri halal akan makin berkembang ketika pasar mulai membuka diri. Pasar global sudah luar biasa besar, kita perlu terus bersinergi dan berkolaborasi untuk memperkuat posisi Indonesia di kancah global sebagai pemimpin industri halal,” ucapnya.

Merujuk data yang dirilis oleh Dinar Standar, Indonesia kembali unjuk gigi setelah bertahan dalam peringkat ketiga pada Top 15 Global Islamic Economy Indicator Score 2024/25.

Data tersebut menyebutkan, Indonesia menunjukkan keunggulan pada sejumlah sektor industri halal, di antaranya modest fashion, farmasi dan kosmetik, serta makanan. Bahkan, SGIER 2024/25 kembali menyebutkan di tahun 2023, konsumsi umat muslim dunia pada enam sektor ekonomi syariah mencapai USD 2,43 triliun, yang turut menujukkan kebutuhan terhadap produk halal menjadi pasar yang potensial.

Kemenperin berkomitmen untuk terus memacu pengembangan industri halal Indonesia agar bisa lebih berdaya saing di lingkup nasional hingga kancah global.

“Oleh sebab itu, diperlukan upaya percepatan transformasi industri halal melalui berbagai program dan kebijakan terintegrasi yang berfokus pada penguatan ekosistem halal nasional termasuk di sektor industri,” ucapnya.[syf]

  • Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *