GPEI Dorong UMKM Go-Global, ‘Ekspor Centre’ Balikpapan & Batam Diresmikan Mendag

  • Share
Mendag Budi Santoso, saat meresmikan Ekspor Centre Balikpapan dan Batam.

LOGISTIKNEWS.ID- Dalam rangka mendukung UMKM bisa berkiprah di pasar ekspor dan berdaya saing global, Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kementerian Perdagangan (Kemendag) meresmikan pusat layanan dan pengembangan ekspor atau Ekspor Centre di Balikpapan dan Batam.

Sebelumnya, untuk mendorong peran Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) juga telah diresmikan dan dioperasikan Ekspor Centre Surabaya dan Makassar.

Peresmian Ekspor Centre Balikpapan dan Ekspor Centre Batam tersebut dilakukan langsung oleh Menteri Perdagangan Budi Santoso pada pada 1 Agustus 2025 secara offline di Balikpapan dan secara online di Batam.

Langkah ini sekaligus sebagai komitmen dan upaya Pemerintahan Prabowo-Giibran melalui Kabinet Merah Putih dalam mendorong pemberdayaan UMKM di Indonesia.

Ekspor Centre Batam

Sama halnya seperti di Ekspor Centre Surabaya maupun Makassar swakelola Ekspor Centre Balikpapan dan Batam itu akan di lakukan oleh Gabungan Perusahaan Eksportir Indonesia (GPEI).

“Hal ini merupakan terobosan Kemendag dalam rangka mendukung UMKM bisa naik kelas menjadi eksportir dan go-global,” ujar Sekjen DPP GPEI Toto Dirgantoro, pada Minggu (3/8/2025).

Dia mengatakan, upaya menggalakkan kegiatan ekspor nasional perlu terus di pacu dikalangan UMKM guna mencapai target-target keberadaan Ekspor Centre di daerah itu.

“Harapannya Ekspor Centre Balikpapan dan Batam juga bisa berhasil meningkatkan UMKM Nasional bisa berperan di kancah global melalui ekspor,” ucap Toto.

Saat ini,Ekspor Centre Batam telah tersedia SDM /tenaga tehnis dan pendukung. Sedangkan Manajemen Pengelolaanya dipercayakan kepada Wakil Sekjen DPP GPEI Mikhael Ardianto.

Wakil Sekjen DPP GPEI Mikhael Ardianto.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai ekspor Indonesia mencapai US$ 135,41 miliar sepanjang Semester I/2025 atau naik 7,70% dibanding periode yang sama di 2024.

Peningkatan nilai ekspor tersebut karena meningkatnya ekspor non-minyak dan gas bumi (non migas) menjadi US$ 128,39 miliar dari US$ 117,8 miliar atau naik 8,96%.

Sedangkan, nilai ekspor migas turun menjadi US$ 7,02 miliar dari US$ 7,9 miliar atau 11,04%. Hal tersebut terjadi karena turunnya ekspor minyak mentah 31,86% menjadi US$ 774,8 juta, dan ekspor gas alam 14,40% menjadi US$ 3,7 miliar

Untuk ekspor hasil minyak, naik 4,90% menjadi US$ 2,5 miliar. Untuk sektor non-migas, hasil industri pengolahan melonjak 16,57% dibanding periode yang sama tahun lalu; ekspor hasil pertanian, kehutanan, dan perikanan naik 49,77%, serta ekspor hasil pertambangan dan lainnya turun 25,21%.

Dari sisi negara tujuan, ekspor non-migas pada Januari-Juni 2025 paling besar ke Tiongkok dengan nilai US$ 29,31 miliar, Amerika Serikat US$ 14,79 miliar, dan India US$ 8,97 miliar. Sementara ekspor ke Asean, dan Uni Eropa (27 negara) masing-masing senilai US$ 25,59 miliar, dan US$ 9,39 miliar.

  • Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *