LOGISTIKNEWS.ID- Pemerintah terus memacu capaian investasi di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) maupun Kawasan Industri (KI), lantaran investasi yang masuk akan dapat mempertahankan kinerja baik pertumbuhan ekonomi pada suatu wilayah.
Seperti halnya pertumbuhan ekonomi di Pulau Sulawesi yang secara regional lebih tinggi dari rata-rata nasional dengan adanya kawasan industri seperti di Morowali dan Bantaeng.
“Salah satu capaian investasi yang meningkat adalah di Kawasan Ekonomi Khusus, dan dari segi produksi kita lihat bahwa industri pengolahan itu kontribusinya 18,67%. Nah, kita baru masuk menjadi negara industri kalau kontribusi dari industrinya di atas 20%. Jadi ini target kepada seluruh Badan Usaha Pembangun dan Pengelola (BUPP) KEK untuk mendorong investasi dan meningkatkan kontribusi sektor industri pengolahan kepada PDB,” ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto ketika membuka Rapat Kerja Nasional dan Evaluasi Kinerja Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Semester I Tahun 2025, di Jakarta, Rabu (6/8/2025).
Menko Airlangga yang juga merupakan Ketua Dewan Nasional KEK, mengungkapkan dalam Rapat Terbatas pada 22 Juli 2025 lalu, Presiden Prabowo Subianto secara langsung telah memberi arahan kepada para pimpinan BUPP KEK untuk mendorong percepatan realisasi investasi dan penyerapan tenaga kerja di masing-masing KEK.
Secara khusus, Presiden Prabowo Subianto juga menginstruksikan percepatan pengembangan KEK, khususnya KEK pendidikan digital dan medis.
“Tentu yang menjadi catatan yakni KEK yang diharapkan bisa menjadi cikal-bakal atau prototipe kesehatan, jadi sangat didorong yaitu KEK Batam dengan Rumah Sakit Apollo,” ucapnya.
Keberadaan KEK di seluruh wilayah Indonesia, imbuhnya, juga diharapkan dapat meningkatkan jumlah lapangan kerja bagi masyarakat.
Selain itu, para perusahaan yang ada di KEK diharapkan bisa mendorong pendidikan bagi masyarakat di sekitar lokasi usaha, di mana Pemerintah juga sudah mengeluarkan kebijakan uper Deduction Tax sampai 200% untuk perusahaan yang berperan dalam pendidikan atau vokasi.
Menko Airlangga berharap dalam pengembangan semua KEK di Indonesia dapat mempunyai keterkaitan dengan target pertumbuhan ekonomi, kontribusi terhadap PDB, dan investasi tambahan.
“Bahwa KEK ini bisa menjadi pengungkit pertumbuhan perekonomian nasional. Arahan Bapak Presiden bahwa dalam tiga tahun ke depan pertumbuhan ekonomi kita bisa mencapai 8%. Kuncinya hanya dua, kesatu adalah KEK, dan kedua digitalisasi. Tidak ada pengungkit yang bisa lebih cepat mengakselerasi ekonomi daripada dua sektor tersebut,” pungkas Menko Airlangga.[syf]













