LOGISTIKNEWS.ID- Terminal Petikemas (TPK) Berlian, yang dikelola oleh PT Terminal Teluk Lamong (PT TTL), secara resmi mengoperasikan Dermaga Berlian Timur BT05 pada Jumat (7/11/2025).
Pada tahap awal, kegiatan bongkar muat di Dermaga BT05 akan menggunakan Harbour Mobile Crane (HMC), sembari menunggu kedatangan dua unit Container Crane (CC) dengan panjang rel 140 meter hasil relokasi dari Terminal Petikemas Surabaya (TPS) yang direncanakan tiba pada Februari 2026 mendatang guna memungkinkan peningkatan kapasitas bongkar muat secara signifikan.
Adapun desain dermaga telah dirancang fleksibel agar dapat mengakomodasi kedua jenis alat bongkar muat tersebut, baik HMC maupun CC, sehingga apabila di kemudian hari terjadi kendala teknis pada salah satu alat, maka kegiatan operasional dapat terus berjalan tanpa hambatan.
Sedangkan pembangunan Dermaga Berlian Timur (BT05) diselesaikan dalam waktu 500 hari kalender dengan progres pekerjaan mencapai 93,51% per 2 November 2025, dan seluruh struktur utama telah rampung sesuai jadwal.
Sub Regional Head Jawa PT Pelabuhan Indonesia (Persero) Regional 3, Purwanto Wahyu Widodo, menyampaikan apresiasi terhadap sinergi antara Pelindo dan PT Terminal Teluk Lamong dalam mempercepat pengoperasian dermaga baru tersebut.
Menurutnya, hal ini menjadi bagian dari langkah strategis Pelindo dalam meningkatkan produktivitas dan memperkuat daya saing pelabuhan di wilayah timur Indonesia.
“Pengoperasian Dermaga Berlian Timur BT05 ini merupakan wujud nyata sinergi antara Pelindo dan Terminal Teluk Lamong dalam memperkuat rantai pasok logistik nasional. Dengan tambahan fasilitas ini, kapasitas bongkar muat di TPK Berlian akan meningkat” ujar Purwanto.
Antisipasi Nataru
Direktur Utama PT Terminal Teluk Lamong, David Pandapotan Sirait, mengatakan, pengoperasian Dermaga Berlian Timur (BT05) menjadi langkah strategis perusahaan untuk meningkatkan kapasitas dan kelancaran arus petikemas, terutama menghadapi lonjakan aktivitas bongkar muat menjelang periode Natal dan Tahun Baru (Nataru).
“Pengoperasian Dermaga Berlian Timur merupakan bagian dari komitmen kami untuk memastikan kelancaran arus logistik nasional, khususnya di wilayah timur Pelabuhan Tanjung Perak. Dengan tambahan kapasitas dermaga ini, kami optimis dapat melayani peningkatan arus kapal dan petikemas secara lebih cepat, aman, dan efisien,” ujar David.
Berdasarkan hasil evaluasi teknis bersama antara TPK Berlian, Pelindo Sub Regional Jawa, dan konsultan pengawas menyimpulkan bahwa struktur dermaga aman digunakan untuk operasi HMC, dengan beban HMC sebesar 460 ton, jauh di bawah kapasitas maksimal dermaga yang dirancang untuk menahan beban Container Crane hingga 1.300 ton.
Terminal Head TPK Berlian, Burhanudin menambahkan bahwa pengoperasian Dermaga BT05 menandai kesiapan TPK Berlian untuk menghadapi peningkatan aktivitas logistik yang semakin dinamis.
Pihaknya juga telah melakukan berbagai persiapan teknis, termasuk pengujian struktur dan simulasi operasional agar HMC dapat difungsikan secara optimal di Dermaga Berlian Timur.
“Ini menjadi langkah awal menuju pengoperasian penuh menggunakan Container Crane pada awal tahun 2026,” ucap Burhanudin.[am]













