Dihadiri Wagub Jatim, Terminal Teluk Lamong Resmikan Dua Fasilitas Strategis

  • Share
Photo: Istimewa/TTL

LOGISTIKNEWS.ID – PT Terminal Teluk Lamong (TTL) meresmikan Integrated Planning & Control serta Green Shelter Waiting Area, yang dihadiri oleh Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Darda, pada Selasa malam (23/12/2025).

Kehadiran dua fasilitas ini menjadi langkah strategis perusahaan dalam meningkatkan efektivitas perencanaan operasional, pengendalian aktivitas terminal, serta kenyamanan dan keselamatan pengguna jasa.

Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak, menyampaikan apresiasi atas berbagai inovasi dan digitalisasi layanan terminal yang terus dilakukan oleh Terminal Teluk Lamong.

“Pengembangan fasilitas dan penguatan sistem operasional di Terminal Teluk Lamong menunjukkan komitmen terhadap transformasi layanan kepelabuhanan yang modern, efisien, serta mendukung terwujudnya ekosistem logistik Jawa Timur,” ujar Emil.

Turut hadir.pada kesempatan itu para pelaku logistik Jawa Timur, seperti Ketua DPC INSA Jatim, Stenvens H.Lesawengen, Ketua DPW ALFI ILFA Jatim, Sebastian Wibisono dan Ketua Klub Logindo Jatim, Christin Adni.

“Ini menjadi contoh nyata bagaimana kolaborasi antara BUMN, para pemangku kepentingan, dan pemerintah daerah dapat mendorong peningkatan daya saing logistik Jawa Timur,” ucap Emil.

Direktur Utama PT Terminal Teluk Lamong, David Pandapotan Sirait, menegaskan bahwa peresmian ini merupakan wujud nyata implementasi transformasi berkelanjutan yang sejalan dengan arah strategis Pelindo Group.

“Peresmian Integrated Planning & Control dan Green Shelter Waiting Area merupakan bagian dari upaya kami dalam meningkatkan keandalan layanan, efisiensi operasional, serta kualitas pelayanan kepada pengguna jasa. Melalui penguatan kolaborasi dan transformasi yang konsisten, Terminal Teluk Lamong optimistis dapat berkontribusi signifikan dalam mewujudkan efisiensi logistik nasional,” ujar David.

Fasilitas Integrated Planning & Control dirancang untuk mengintegrasikan seluruh proses perencanaan dan pengendalian operasional terminal, baik petikemas maupun curah kering.

Sistem ini mencakup perencanaan kedatangan kapal, kebutuhan peralatan dan SDM, perencanaan lapangan penumpukan, perencanaan kegiatan kapal, hingga pengendalian operasional penerimaan dan pengeluaran petikemas, bongkar muat, serta pengaturan lalu lintas di dalam terminal yang dilengkapi dengan penerapan aspek Keselamatan dan Kesehatan Kerja atau K3.[am]

  • Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *