LOGISTIKNEWS.ID- Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan RI (Dirjen PEN) Fajarini Puntodewi, membuka secara langsung Kongres Nasional ke XII Tahun 2025 Dewan Pemakai Jasa Angkutan Indonesia (Depalindo)/Indonesian National Shippers Council (INSC).
Kongres Depalindo 2025 bertema ‘Tantangan dan Peluang Ekspor Pasca Kebijakan Tarif Trump’ itu juga dihadiri Dewan Penasihat Depalindo Beny Soetrisno yang juga Ketua Umum Gabungan Perusahaan Eksportir Indonesia (GPEI), serta perwakilan dari sejumlah instansi seperti Bea dan Cukai, dan Dtjen Perhubungan Laut Kemenhub, dan Karantina Pertanian.
Selain itu, dihadiri ratusan pelaku usaha ekspor, logistik, kepelabuhanan, maupun asosiasi terkait antara lain Ketua Umum DPP Asosiasi Depo Kontainer Indonesia (ASDEKI) Mustafa Kamal Hamka, Ketua Umum DPP Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (APTRINDO) Gemilang Tatigan, dan Sekjen DPP Asosiasi Perusahaan Bongkar Muat Indonesia (APBMI) Capt Korompis.
Dalam sambutannya, Dirjen PEN Kemendag Fajarini Puntodewi mengemukakan, Kemendag mengajak Depalindo untuk terus mendorong terwujudnya efisiensi logistik demi daya saing ekspor.
“Pemerintah terus mendorong kolaborasi lintas sektor guna meningkatkan daya saing ekspor nasional di tengah dinamika ekonomi global yang semakin kompleks. Salah satu upaya konkret dilakukan melalui ajakan kepada Dewan Pemakai Jasa Angkutan Indonesia (Depalindo) untuk berperan aktif dalam menurunkan biaya logistik nasional,” ujarnya.
Fajarini Puntodewi, yang pada kesempatan itu mewakili Menteri Perdagangan Budi Santoso, menekankan pentingnya peran strategis Depalindo dalam menciptakan sistem logistik yang efisien dan adaptif terhadap perubahan global, khususnya kebijakan proteksionisme seperti tarif impor baru yang diberlakukan Amerika Serikat.
“Kita tidak bisa hanya bertahan. Di tengah ketidakpastian global, termasuk dampak dari kebijakan Tarif Trump, diperlukan penyesuaian strategis agar ekspor Indonesia tetap tumbuh dan kompetitif,” ujar Fajarini.
Photo: Pengurus Depalindo (atas) dan berpose bersama tamu undangan/asosiasi (bawah)-dok Logistiknews.id
Kongres Depalindo kali ini tidak hanya menjadi ajang konsolidasi organisasi, tetapi juga forum strategis yang mempertemukan pelaku logistik, eksportir, asosiasi industri, dan pemerintah.
Fajarini juga menyampaikan bahwa neraca perdagangan Indonesia pada semester I 2025 masih mencatat surplus sebesar 23 miliar dolar AS, yang sebagian besar ditopang oleh pertumbuhan ekspor.
Namun demikian, imbuhnya, tantangan ke depan menuntut efisiensi dan inovasi, khususnya dalam sektor logistik. Sebab, biaya logistik nasional yang masih tinggi menjadi salah satu kendala utama daya saing produk ekspor Indonesia di pasar global.
“Kami melihat keberadaan Depalindo memiliki peran penting untuk mendorong konektivitas logistik yang efisien. Bila ini tercapai, maka pasar ekspor kita akan semakin luas, dan pelaku usaha, termasuk UMKM, bisa lebih mudah menembus pasar internasional,” tegasnya.
Konektivitas Logistik
Dirjen PEN Kemendag juga menyampaikan pentingnya konektivitas logistik yang merata ke semua wilayah Indonesia dengan dukungan akses transportasi yang memadai termasuk dukungan dari trucking, infrastruktur pelabuhan, maupun fasilitas depo peti kemas.
Dengan dukungan konektivitas logistik yang mumpuni, maka kencaran layanan logistik bisa diwujudkan sehingga multiplier efeknya akan memacuk kinerja ekspor maupun usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) agar bisa berdaya saing global.
“Pemerintah berkomitmen mendorong transformasi logistik nasional agar eksppor meningkat dan UMKM go global,” ucap Dirjen Fajarini.
Ketua Umum Depalindo, Toto Dirgantoro, dalam pidatonya menyebut bahwa efisiensi logistik merupakan kunci utama menghadapi tantangan perdagangan global.
Dia menegaskan komitmen Depalindo untuk terus mendorong pemangkasan biaya logistik demi meningkatkan daya saing ekspor nasional.
“Kebijakan tarif oleh Donald Trump adalah tantangan bersama. Dalam situasi seperti ini, pemangkasan biaya logistik bukan pilihan, tapi keharusan. Mari kita terus bergerak untuk menjadikan ekspor Indonesia lebih kompetitif,” ujar Toto.
Depalindo juga menyampaikan apresiasi kepada Kantor Staf Presiden (KSP) dan Kementerian Perdagangan atas keterbukaan dan dukungan yang terus diberikan terhadap aspirasi pelaku usaha logistik. Karenanya, Depalindo juga mengajak semua pihak bersinergi untuk menciptakan ekosistem ekspor yang lebih efisien, tangguh, dan berkelanjutan.
Dialog Interaktif
Kongres Nasional ke XII Tahun 2025 Depalindo juga dirangkai dengan Dialog Interaktif yang menghadirkan nara sumber kompeten di bidangnya.
“Ini adalah wujud dari keseriusan Depalindo dalam upaya membantu menekan cost logistik di Indonesia. Depalindo selalu konsisten untuk bersuara dan fight khusus nya di bidang logistik agar tercipta nya iklim logistik yang baik dan pastinya berimbas baik bagi pengembangan ekspor nasional,” papar Toto.
Photo: Saat Dialog Interaktif (atas), peserta antusias mengikuti dialog yang dilaksanakan Depalindo (bawah) -dok:Logistiknews.id
Toto mengungkapkan, Depalindo merupakan sebuah dewan yang didirikan oleh Kementerian Perdagangan dengan berlandaskan untuk mewakili para pemilik barang.
“Jadi kami mohon maaf bila terkadang suka vocal menyuarakan para pemilik barang atau eksportir karena para eksportir eksportir inilah salah satu pejuang pejuang devisa negara,”ucap Toto.[am]