LOGISTIKNEWS.ID- Pelaku usaha trucking mengusulkan, supaya armada truk yang beroperasi pada sektor pertambangan bisa menggunakan truk listrik. Selain dinilai lebih efisien dari sisi operasional, juga dapat mengurangi potensi kebocoran bahan bakar minyak (BBM) subsidi.
Apalagi saat ini, kehadiran mobil dan motor listrik di Indonesia memang menjadi salah satu cara untuk bisa mengganti penggunaan kendaraan yang lebih ramah lingkungan. Begitu juga untuk kebutuhan pengiriman barang dan logistik dengan muatan besar, yang kini bisa menggunakan truk listrik.
Hal tersebut disampaikan Ketua Umum DPP Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) Gemilang Tarigan, melalui keterangannya pada Jumat (26/9/2025).
“Seharusnya saat ini armada yang bergerak di sektor tambang wajib menggunakan truk listrik,” ujar Gemilang.
Dia memaparkan alasan, mengapa truk listrik untuk di sektor tersebut perlu lebih masif dilakukan. Selain lebih efisien, penggunaan truk listrik lebih ramah lingkungan.
Selain itu, imbuh Gemilang, rute operasional truk tambamg sudah terukur (tertentu) sehingga penyediaan charger lebih mudah.
“Penggunaan truk listrik justru bisa menekan biaya maintenance armada, sekaligus megurangi kebocoran BBM subsidi,”ungkapnya.
Ketum Aptrindo itu menambahkan kehadiran truk listrik merupakan bagian dari komitmen untuk menciptakan masa depan yang lebih ramah lingkungan dan mencapai target karbon netral di sektor logistik di Indonesia.
“Truk listrik juga menawarkan efisiensi biaya operasional yang signifikan, bahkan dapat mencapai penghematan hingga 30% dibandingkan truk konvensional,” jelasnya.
Gemilang menegaskan, Aptrindo mendorong truk listrik untuk operasional tambang di dalam negeri, sekaligus merespon maraknya truk impor dari China yang masuk ke Indonesia yang membuat kalangan industri karoseri khawatir lantaran tidak sesuai dengan regulasi emisi yang berlaku di tanah air.[am]













