JAKARTA,Logistiknews – Dewan Pemakai Jasa Angkutan Indonesia (Depalindo) mendukung rencana penerapan terminal booking system (TBS) di Pelabuhan Tanjung Priok, guna kelancaran arus barang sekaligus mengefisiensikan logistik dari dan ke pelabuhan tersibuk di Indonesia itu.
“Sepanjang program TBS yang akan diterapkan itu untuk perbaikan dan kemajuan layanan serta percepatan arus barang, tentu kami (Depalindo) akan terus mensupport apa yang dilakukan oleh Kantor Otoritas Pelabuhan Tanjung Priok,” ujar Ketua Umum Depalindo, Toto Dirgantoro, melalui keterangan tertulisnya pada Selasa (15/2/2022).
Dia juga kembali mengingatkan bahwa cost logistik atau tarif-tarif khususnya layanan di dalam Pelabuhan Tanjung Priok selama ini sudah lebih terkontrol ketimbang layanan logistik yang diluar pelabuhan seperti di depo peti kemas empty.
Apalagi, imbuhnya, masih ada fasilitas depo empty yang tidak memiliki peralatan yang mumpuni sehingga layanannya antre namun tarif layanannya justru mencekik pengguna jasa.
“Semua layanan di luar pelabuhan Priok itu harus ada institusi yang mengontrolnya. Saya meyakini jika terkontrol maka cost logistik kita bisa ditekan dan bersaing dengan pelabuhan lainnya di Asean seperti Thailand dan Vietnam,” ucap Toto.
Sebelumnya, Kepala Kantor Otoritas Pelabuhan Utama Tanjung Priok, Capt Wisnu Handoko mendorong adanya payung hukum implementasi terminal booking system (TBS) di pelabuhan tersibuk di Indonesia itu.
Payung hukum tersebut akan dituangkan melalui SK Dirjen Perhubungan Laut, sebagai acuan mekanisme dilapangan agar sesuai standar operasional prosedur (SOP) yang telah ditetapkan.
“Sama halnya seperti implementasi STID di Pelabuhan Tanjung Priok yang diatur melalui SK Dirjen Hubla. Kita harapkan untuk TBS nantinya juga akan disiapkan melalui payung hukumnya terlebih dahulu,” ujar Capt Wisnu Handoko, kepada Logistiknews.id, saat ditemui di kantornya pada Senin Sore (14/2/2022).
Sebelum mengarah kesana, imbuh Wisnu, Kantor OP Tanjung Priok akan mendengarkan masukan dari semua stakeholders terkait, yakni perwakilan pemilik barang (GINSI dan GPEI), pelaku Forwarder yang diwakili ALFI dan pihak Asosiasi Trucking di Pelabuhan Tanjung Priok serta BUP atau para operator terminal peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok.
Badan Logistik Nasional
Toto mengatakan, Depalindo juga mendukung pembentukan Badan Logistik Nasional sebagai lembaga negara yang fokus memerhatikan kemajuan sektor logistik di Indonesia.
Depalindo juga mengapresiasi telah terbentuknya Badan Logistik dan Rantai Pasok oleh kalangan dunia usaha yang dinaungi Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia.
“Harapannya, nantinya jika terbentuk Badan Logistik Nasional supaya betul-betul memperhatikan kinerja logistik nasional agar berakselerasi dengan baik sehingga persoalan masih tingginya cost logistik nasional saat ini bisa segera diatasi melalui konsolidasi semua pihak terkait dibawah kendali Badan tersebut,” ujar Toto Dirgantoro.
Sebagai pelaku bisnis, dia menyatakan optimistis kegiatan ekonomi RI akan bergerak membaik pada tahun ini dibandingkan tahun-tahun sebelumnya lantaran imbas Pandemi Covid-19.
Dia mengatakan, berdasarkan perkiraan Kementerian Keuangan, ekonomi Indonesia bisa naik dalam kisaran 5,0%-5,5% sepanjang 2022. Bahkan Bank Indonesia pun memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di kisaran yang tak jauh berbeda, yakni 4,7%-5,5% pada tahun ini.
Disisi lain, Toto yang juga merupakan Sekjen Gabungan Perusahaan Eksportir Indonesia (GPEI) itu mengingatkan, supaya fungsi badan urusan logistik (Bulog) dioptimalkan mengurusi distribusi, kendali dan pasokan terhadap kebutuhan sembako masyarakat di seluruh provinsi Indonesia.
“Khusus untuk sembilan bahan pangan/pokok (Sembako) agar kembali diatur oleh Bulog supaya harga terkendali dan distribusi maupun pasokan merata disetiap daerah sehingga harga sembako bisa terkendali dengan baik. Saat ini kita butuh blue print terhadap kegiatan-kegiatan itu supaya jangan sampai terjadi hambatan atau kekurangan pasok sembako di tengah-tengah masyarakat demi kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia,” jelasnya.(am)