LOGISTIKNEWS.ID – Perusahaan pelayaran global, CMA CGM akan berhenti membawa sampah plastik di kapalnya mulai 1 Juni 2022 sebagai upaya mengindahkan seruan sejumlah pihak pencinta lingkungan termasuk lembaga swadaya masyarakat (LSM) untuk larangan ekspor semacam itu.
Chairman and CEO of the CMA CGM Group, Rodolphe Saadé membuat pengumuman larangan perusahaan membawa sampah plastik selama The One Ocean Summit yang diselenggarakan oleh Presiden Prancis, Emmanuel Macron, pekan lalu.
“Dengan keputusan ini tidak akan lagi mengangkut sampah plastik di atas kapalnya, CMA CGM akan mencegah jenis sampah ini diekspor ke tujuan negara di mana pemilahan, daur ulang, atau pemulihan yang tidak dapat dipastikan,” ungkap perusahaan pelayaran Prancis itu.
Dia menegaskan, Grup telah memutuskan untuk mengambil langkah-langkah praktis, di mana perusahaan memiliki kemampuan operasional untuk melakukannya, mengindahkan seruan mendesak yang dibuat oleh LSM tertentu.
Sampah plastik diekspor oleh perusahaan daur ulang karena lebih murah daripada daur ulang dan pembuangan di negara asal mereka. Sejak awal 2018 China, melarang impor sampah plastik yang telah diekspor oleh perusahaan daur ulang di negara barat.
Sementara impor sampah plastik dilarang oleh China, hal ini mendorong ekspor ke negara-negara Asia Tenggara lainnya ke pabrik daur ulang ilegal yang sering membakarnya di udara terbuka atau membuang limbah yang menyebabkan kerusakan serius pada lingkungan setempat.
Dalam Laporan Organisasi Lingkungan juga menyampaikan adanya peningkatan pesat dalam ekspor limbah plastik dari AS ke negara-negara Amerika Latin.
Menurut Koalisi Polusi Plastik (Plastic Pollution Coalition) -Amerika Serikat telah mengekspor 157.000 teu sampah plastik pada tahun 2018.(Bram HW/SMN).
