LOGISTIKNEWS.ID – Kegiatan kadeloosing terhadap kargo breakbulk/non curah sebagai solusi terbaik dalam mendukung kelancaran arus barang dari dan ke Pelabuhan Tanjung Priok.
General Manager PT Pelabuhan Tanjung Priok (PTP) cabang Tanjung Priok, Budi Utoyo mengatakan, kegiatan kadeloosing tersebut sebagai upaya percepatan layanan bongkar muat untuk menghindari terjadinya kepadatan arus barang atau stagnasi yang jika terjadi ujung-ujungnya akan merugikan semua pihak.
Dia mengatakan, manajemen PTP cabang Tanjung Priok saat ini sudah semakin transparan dalam memberikan layanan kepada customer/pemilik barang maupun perusahaan bongkar muat (PBM) melalui sistem IT maupun billing yang bisa dipertanggung jawabkan.
“Untuk memberikan solusi kelancaran arus barang kami juga berupaya fleksible sebab jika tidak dilakukan kadeloosing pada kondisi tertentu justru berpotensi membuat stagnasi di pelabuhan Priok. Bahkan terhadap kegiatan kadeloosing juga kami siapkan berita acaranya. Jadi semuanya transparan,” ujar Budi kepada wartawan di kantornya, pada Senin (21/3/2022).
Menurutnya, kinerja PTP terus membaik bahkan pada 2021 berhasil menghandle arus barang di pelabuhan Tanjung Priok mencapai 11 juta Ton atau melampaui 2 juta Ton dari target RKAP sebelumnya 9 juta Ton.
“Kami juga terus berkolaborasi dengan stakeholders dalam percepatan kegiatan bongkar muat kargo breakbulk di dermaga.Jadi jika ada pihak yang komplain tentang layanan kami silahkan pemilik barangnya/ownwer-nya dapat langsung menyampaikan ke kami,” ucapnya.(am)
