Asdeki Lampung Usul TPK Panjang Tambah Peralatan untuk Layanan Perpindahan Peti Kemas Empty

  • Share
Ketua Asosiasi Depo Kontainer Indonesia (Asdeki) Lampung, Purwo W. Adi (paling kanan) - photo:Logistiknews.id

LOGISTIKNEWS.ID – Pelaku usaha depo peti kemas di Provinsi Lampung berharap manajemen terminal peti kemas di pelabuhan Panjang-Lampung menambah peralatan untuk layanan perpindahan peti kemas empty dari pelabuhan ke depo empty di luar pelabuhan.

Ketua Asosiasi Depo Kontainer Indonesia (Asdeki) Lampung, Purwo W. Adi mengatakan, perbaikan layanan sisi darat atau lapangan penumpukan untuk penanganan peti kemas empty di terminal peti kemas Panjang saat ini dapat dilakukan melalui penambahan peralatan seperti side loader dan forklif.

Kendati begitu, dia mengaku pelayanan administratif di pelabuhan Panjang saat ini sudah baik.

“Namun dari sisi operasional khususnya peralatan untuk layanan peti kemas empty di terminal peti kemas pelabuhan Panjang saat ini kami nilai perlu diperbanyak, supaya layanan lebih efisien,” ujarnya saat di temui di kantornya, pada Kamis (25/8/2022).

Purwo yang juga pimpinan PT Java Sarana Mitra Sejati itu menyampaikan harapan tersebut mengingat kecenderungan volume peti kemas via pelabuhan Panjang yang berpotensi tumbuh menyusul mulai menggeliatnya perekonomian nasional maupun global saat ini.

“Bahkan pada tahun depan kami perkirakan pertumbuhan volume peti kemas melalui pelabuhan Panjang bisa dua kali lipat dari saat ini. Indikatornya, freight pelayaran internasional sudah mulai stabil sekarang ini. Kondisi perekonomian global seperti China dan Eropa juga membaik,” ucapnya.

Penyesuaian Tarif

Purwo mengungkapkan, operator Depo peti kemas empty di Lampung yang menjadi backup area pelabuhan Panjang juga bersiap menyesuaikan tarif layanan di depo empty lantaran tarif yang berlaku saat ini sudah hampir 12 tahun.

“Sudah sejak 12 tahun lalu tarif layanan di depo empty belum pernah berubah, padahal saat ini operasional cost kami terus naik terutama yang berasal dari komponen bahan bakar minyak (BBM) untuk pengoperasian alat dan tenaga kerja,” ujarnya.

Saat ini, imbuhnya, terdapat empat lokasi fasilitas depo empty di lampung dan bisa menghandle sekitar 1.200 boks peti kemas perminggu.

Purwo mengungkapkan, di depo Java Sarana, kini berlaku tarif layanan untuk lift on-lift off (Lo-Lo) untuk peti kemas empty ukuran 20 feet Rp 230 ribu dan ukuran 40 feet Rp 290 ribu (include PPn), serta biaya cleaning peti kemas Rp 100 ribu s/d Rp 150 ribu/ boks.

“Nantinya akan disesuaikan tarifnya untuk 20 feet menjadi Rp 275 ribu/boks dan ukuran 40 feet menjadi Rp 370 ribu/boks,” ucapnya.[am]

  • Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *