Pelabuhan Priok Krodit, Depalindo & GPEI Desak Audit Sistem IT di Semua Terminal 

  • Share
Truk Peti Kemas antre terjebak kemacetan akibat TOS JICT alami trouble sejak Kamis dini hari (17/11/2022)

LOGISTIKNEWS.ID – Dewan Pemakai Jasa Angkutan Logistik Indonesia (Depalindo) mendesak manajemen PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) dan Kantor Otoritas Pelabuhan Tanjung Priok untuk segera bisa mengendalikan kondisi kemacetan dan kepadatan lalu lintas trucking dan peti kemas akibat terganggunya layanan terminal operating system (TOS) di JICT, sejak Kamis dinihari (17/11/2022).

“Apapun juga OP Priok sebagai penangung jawab kelancaran arus barang di pelabuhan dan bisa mengatur dengan cepat semuanya jika terjadi hambatan arus barang. OP harus punya integritas dan terminal harus tunduk pada Otoritas pelabuhan. Solusi TOS JICT yang trouble jangan diserahkan hanya kepada pengelola terminal saja,” ujar Ketua Umum Depalindo Toto Dirgantoro, dalam keterangan pers-nya diterima Logistiknews.id, pada Kamis pagi (17/11/2022).

Dia juga mengatakan, pasca merger Pelindo, semestinya layanan jasa kepelabuhan di terminal peti kemas bisa lebih efisien dan efektif, dan hal itu bisa dicapai jika manajemen Pelindo konsisten melakukan pengawasan ketat terhadap seluruh operasional terminal peti kemas dibawah kendali BUMN kepelabuhanan itu.

Toto Dirgantoro Ketua Umum Depalindo

Hal senada dikemukakan, Ketua Umum Gabungan Perusahaan Ekspor Indonesia (GPEI) Benny Soetrisno.

Menurut Benny, imbas terganggunya sistem layanan di pelabuhan pastinya akan berdampak pada gangguan ekspor maupun impor.

“Pada akhirnya akan terjadi pemborosan biaya logistik yang dan ada multiplier efeknya terhadap perekonomian nasional,” ucap Benny.

Untuk itu, Depalindo dan GPEI juga mendesak, supaya siatem IT (informasi dan tehnologi) yang berkaitan dengan pelayanan arus barang dan logistik di semua terminal peti kemas di pelabuhan Tanjung Priok dapat dilakukan audit komprehensif dan transparan oleh Otoritas Pelabuhan setempat.

“Sebagai antisipasi dini, bukan cuma di JICT saja, disemua terminal peti kemas Priok perlu di audit. Jangan sampai kejadian gangguan sistem seperti itu juga terulang lagi di masa-masa mendatang,” ujar Toto dan Benny.

Gangguan sistem pada layanan terminal operating system (TOS) di Jakarta International Container Terminal (JICT) terjadi sejak dini hari, Kamis (17/11/2022) menyebabkan kepadatan arus lalu lintas di kawasan pelabuhan Tanjung Priok.

“Selamat pagi, kami informasikan bahwa terminal JICT sedang mengalami gangguan layanan pada TOS (Terminal Operating System) sejak pukul 02.15 Wib.Kegiatan receiving dan delivery akan kami layani secara manual prosedur. Kami juga telah siapkan  dua block kosong (G2 & H2) dilapangan khusus untuk stack export dengan kapasitas 1000 TEUs. Untuk truk pick up delivery yang belun masuk gate akan diarahkan keluar terminal guna mengurangi kepadatan,” dikutip dari pemberitahuan JICT yang tersebar dikalangan pengusaha truk, pada pagi hari ini, Kamis (17/11/2022).

Menurut Ketua Umum DPP Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) Gemilang Tarigan, terjadinya kondisi kemacetan dan kepadatan arus truking di pelabuhan tersibuk di Indonesia itu.

“Dampak dari gangguan di system terminal (TOS) JICT saat ini terjadi kepadatan diarea masuk ke akses pelabuhan. Kami minta segera dilakukan perbaikan agar kegiatan receiving dan delivery segera bisa lancar. Semoga bisa segera recovery, apalagi hari ini Kamis menjelang closing time,” ujar Gemilang, Kamis pagi (17/11/2022).

Kesiapan TBS

Sementara itu, Achmad Ridwan Tento, selaku Pemerhati dari Indonesia Maritime, Transportation & Logistic  Watch (IMLOW), mengatakan, gangguan TOS pada JICT menjadi catatan serius lantaran terminal peti kemas tersebut juga berencana akan mengimplementasikan terminal booking system (TBS) dalam waktu dekat.

“Bagaimana mau implementasi TBS, jika TOS-nya saja alami gangguan ?. Ini bakal lebih repot lagi kalau terjadi gangguan bersamaan disistem layanan tersebut nantinya,” ujar Ridwan.

Achmad Ridwan Tentowi, Sekjen IMLOW

Saat dikonfirmasi Logistiknews.id, Kepala Kantor Otoritas Pelabuhan Tanjung Priok, Capt Wisnu Handoko mengatakan, TBS di JICT akan diimplementasikan penuh pada 1 Januari 2023.

“Untuk TBS di JICT progressnya hari Senin (14/11), OP Priok dan Pelindo adakan sosialisasi ke Asosiasi perusahaan truck, dan pada Selasa (15/11) hearing dan sosialisasi dengan Asosiasi Pemilik barang GPEI, GINSI dan ALFI. Dan juga mulai dilakukan registrasi Driver ID secara online,” ucap Wisnu.

Capt Wisnu menegaskan, saat ini sedang di siapkan SK Penerapan TBS pada piloting terminal JICT yang akan dikeluarkan segera oleh OP Tanjung Priok.

“Masa transisi TBS yakni sebulan mulai 1 Desember s/d 31 Desember 2022 dan pada  1 Januari 2023 mulai implementasi penuh di JICT,” ujar KaOP Tanjung Priok.[am]

  • Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *