LOGISTIKNEWS.ID – Terminal Curah Gaung yang dioperasikan PT Pelabuhan Tanjung Priok (PTP) di Pelabuhan Teluk Bayur sejak September 2020, saat ini menjadi primadona pengguna jasa dalam penanganan kargo Cruide Palm Oil (CPO) di pelabuhan Teluk Bayur.
Menurut Branch Manager PT Pelabuhan Tanjung Priok (PTP) cabang Teluk Bayur Sumatera Barat, Fauzi Chaniago, selain sudah dilengkapi fasilitas yang mumpuni termasuk untuk barang berbahaya, terminal curah Gaung juga memiliki fasilitas oil boom area, area parkir forklift dan mobil maupun motor. Bahkan fasilitas diterminal tersebut bisa dibilang premium.
Dia mengungkapkan, Terminal Curah Gaung yang dikhususkan untuk menghandle komoditi cruide palm oil (CPO) saat ini sudah bisa melayani sebanyak 1.071.928 Ton pertahun.
Adapun total CPO yang dihandle di pelabuhan Teluk Bayur s/d Nopember 2022 mencapai 2.764.038 Ton. Sedangkan sepanjang tahun 2021 komoditi CPO yang bisa dilayani di Pelabuhan Teluk Bayur sebanyak 3.044.105 Ton. Jumlah tersebut, telah melampaui penanganan CPO di Belawan.
“Pada tahun lalu (2021) Volume CPO yang dihandle di Terminal Curah Gaung saja telah mencapai 1.321.250 Ton. Sementara selama tahun 2022 (hingga Nopember 2022) sebanyak 1.071.928 Ton,” ujar Fauzi di Teluk Bayur pada Kamis (1/12/2022).
Berdasarkan data PTP cabang Teluk Bayur, hingga Nopember 2021 jumlah kargo yang ditangani perseroan mencapai 4.951.840 Ton, sedangkan hingga Nopember 2022 sebanyak 4.948.545 Ton. Arus kargo tersebut berasal dari general kargo, bag cargo, curah cair dan curah kering.
Fauzi mengemukakan, selain menunjang pabrik Padang Raya Cakrawala (Apical Group), keberadaan fasilitas terminal curah Gaung Teluk Bayur juga berkontribusi pada penanganan kargo CPO dari wilayah lainnya seperti Jambi dan Bengkulu.
“Kedepannya kami berharap terus tumbuhnya minat dan investasi para pelaku/cargo owners CPO di Teluk Bayur. Sehingga terminal Curah Cair Gaung bisa semakin berkembang dan menjadi besar,” ucapnya.[am]