LOGISTIKNEWS.ID – Usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Indonesia memiliki potensi menjanjikan, dan sektor logistik mesti bisa menangkap peluang tersebut.
Menurut studi Lazada pada tahun 2021, sebanyak 65% UMKM merasa logistik menjadi salah satu tantangan terbesar dalam pengembangan usaha mereka.
Sementara itu, 92% dari UMKM yang telah terdigitalisasi dan menggunakan platform e-Commerce sepakat e-Commerce sangat membantu kebutuhan logistik mereka.
Ketua Umum Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) Mahendra Rianto, mengutip data Kementerian Koperasi & UKM, Lazada, serta Kominfo, mengatakan bahwa kontribusi UMKM terhadap sektor ekspor sebesar 14%, dan 57% berkontribusi terhadap PDB.
Mahendra mengungkapkan, momentum pemulihan sektor transportasi terus berlanjut sejak awal tahun 2022. Pelonggaran mobilitas masyarakat dan kebutuhan perjalanan meningkatkan kinerja sektor transportasi hingga saat ini. Pertumbuhan ini akan terus berlanjut, seiring dengan semakin meningkatnya pengendalian penyebaran virus COVID-19 di Indonesia.
Disisi lain, imbuhnya, transportasi menjadi salah satu kebutuhan primer masyarakat. “Karenanya, pentingnya inovasi di sektor transportasi dan pergudangan melalui digitalisasi guna meningkatkan kinerja sektor transportasi,” ujar Mahendra, saat Media Gathering ALI pada Rabu (1/2/2023).
ALI juga memproyeksi pertumbuhan sektor transportasi dan pergudangan mencapai 4,7% pada tahun 2023. Kontribusi sektor tersebut terhadap PDB meningkat dari peringkat ke-8 pada 2021 menjadi peringkat ke-6 di 2022.
“Hal ini menunjukan ada peningkatan secara bisnis di sektor transportasi dan pergudangan dan diproyesikan akan bertumbuh di 2023,” ucap Mahendra.[am]
