LOGISTIKNEWS.ID – DP World dilaporkan telah melakukan investasi sebesar $38 juta untuk memodernisasi dan memperluas fasilitasnya yang terletak di tepi kiri Pelabuhan Santos, Brasil.
Investasi tersebut guna meningkatkan kapasitas tahunan pelabuhan menjadi 1,4 juta teu, naik dari 1,2 juta teu, dan memperluas panjang dermaga menjadi 1.300 meter dari 1.100 meter.
Proyek ini menandai tahap ketiga investasi DP World sejak mulai beroperasi di Brasil pada Juli 2013. Hingga kini, investasi DP World di Pelabuhan Santos berjumlah lebih dari $577 juta.
Pelabuhan Santos adalah salah satu terminal pelabuhan multiguna swasta terbesar dan termodern di Brasil. Dengan perluasan ini, DP World bertujuan untuk memastikan bahwa kapasitas pelabuhan tetap berada di atas permintaan yang terus meningkat. Terminal berlokasi strategis dengan akses ke darat, jalan raya, dan kereta api, memungkinkan operasi multiguna skala besar.
“Investasi ini mencerminkan posisi pelabuhan sebagai arteri penting untuk transportasi dan logistik di kawasan ini,” ujar Fabio Siccherino, CEO DP World Santos, dikutip Jumat (28/4/2023).
Dia mengatakan, lokasi pelabuhan dengan area yang luas dengan akses kereta api, memberikan peluang untuk memperluas kapasitas. Hasilnya, perusahaan memiliki fleksibilitas untuk mengembangkan proyek-proyek baru yang akan mendukung strategi diversifikasi kargo yang ditangani oleh perusahaan, membantu memenuhi kebutuhan sektor ekonomi nasional dan memposisikan produk Brasil agar lebih kompetitif di pasar global.
Selain operasi multigunanya, perluasan ini akan meningkatkan kapasitas kompleks ekspor selulosa dari 3,6 juta ton menjadi 5,4 juta ton/tahun.
Gunakan Drone
Untuk mendukung layanan monitoring dan pengawasan di terminal Pelabuhan Santos, di Pantai Sao Paulo, yang sebelumnya dilakukan dengan helikopter, digantikan oleh drone.
Menggunakan drone mengurangi waktu operasi, meningkatkan produktivitas, dan meningkatkan akurasi sambil meningkatkan standar keselamatan bagi pekerja dan memungkinkan pengamatan lebih dekat terhadap peralatan dan produk yang menjalani pemantauan rutin.
Menurut Arthur da Anunciaçao Neto, Direktur Badan Maritim yang bertanggung jawab atas informasi dan pembatasan pelabuhan, drone secara efektif menggantikan layanan yang sebelumnya disediakan oleh helikopter.
“Sebelumnya, kami akan menyewa helikopter, yang sangat mahal dan memakan waktu. Dengan adanya layanan drone, lepas landas dan mendapatkan foto yang bagus jauh lebih mudah dan cepat,” jelasnya.
Foto-foto ini memberikan pengalaman mendalam tentang pelabuhan Brasil. Misalnya, kami memetakan terminal biji-bijian dan pupuk di Pelabuhan Santos.
Namun, untuk terbang di atas kawasan pelabuhan, diperlukan otorisasi dari Otoritas Pelabuhan Santos, yang bertanggung jawab atas administrasinya.
Menurut lembaga tersebut, izin terbang diberikan atas persetujuan lembaga administrasi wilayah udara dan asuransi kecelakaan. Entitas menambahkan bahwa terbang di atas terminal bahan bakar dilarang.[smn/bram]