Kalangan pengguna jasa di pelabuhan Tanjung Priok mengungkapkan kemungkinan adanya trouble-nya sistem layanan kepabeanan Bea dan Cukai yakni Customs-Excise Information System and Automation /CEISA, sejak Selasa hingga saat ini.
Dampaknya, jika tidak diatasi secara cepat, arus barang ekspor impor melalui pelabuhan tersibuk di Indonesia itu berpotensi terhambat.
“Untuk impor akan dirugikan kalau peti kemasnya lama keluar dari pelabuhan dan terkena biaya tambahan storage (penumpukan) maupun demurage. Begitupun terhadap ekspor, kargo bisa ketinggalan kapal dan hal ini bisa menyebabkan biaya tinggi,” ujar salah satu pebisnis di kawasan pelabuhan Tanjung Priok pada Rabu (9/8/2023).
Dia mengaku belum mengatahui apa penyebab troublenya sistem layanan kepabeanan dan cukai berbasis IT di pelabuhan Tanjung Priok, lantaran belum ada pengumuman resmi dari instansi terkait.
“Biasanya jika sudah submit dokumen lalu terbit billing dan kita bayar melalui bank, lalu keluar Nopen dan penjaluran. Tetapi kok kini nyangkut di proses billing. Macetnya dimana ya ?. Kita jadi repot kalau begini terus terusan,” ungkapnya.
Berdasarkan catatan redaksi, pada Juni 2023 juga telah dilakukan migrasi infrastruktur TIK DJBC dari DC Kemenkeu ke Smart DC Kemenkeu.
Migrasi sistem itu juga sempat mengakibatkan switchover seluruh sistem layanan kepabeanan Bea dan Cukai yakni Customs-Excise Information System and Automation /CEISA (existing) dan CEISA 4.0 dari DC (Data Center) Kemenkeu ke DRC (Disaster Recovery Center) Kemenkeu.
Adapun layanan yang terdampak atas kegiatan switchover tersebut adalah semua layanan pada CEISA (existing) dan CEISA 4.0.
Dampak sebagaimana dimaksud berupa tidak dapat diakses dan berfungsinya seluruh sistem layanan CEISA (existing) dan CEISA 4.0 baik yang core (Impor, Ekspor, TPB, dll) maupun yang non-core (Cehris, Sipuma, dll) termasuk portal pengguna jasa dan website beacukai.go.id selama kegiatan switchover berlangsung.
Kemudian, khusus untuk sistem CEISA 4.0 layanan E-CD mengalami planned downtime selama kurang lebih tiga jam.
Sedangkan respon-respon yang diterbitkan oleh sistem layanan CEISA (existing) dan CEISA 4.0 sempat berhenti / tidak diterbitkan selama kegiatan switchover berlangsung, dan akan terbit dan dikirimkan secara otomatis setelah sistem normal kembali▪︎ [redaksi@logistiknews.id]