Throughput JICT tumbuh 5%, Sudah Lebih 1,7 Juta TEUs Dihandle hingga Okt 2023

  • Share
Dua Unit Quay Container Cranes Super Post Panamax terbaru di JICT

LOGISTIKNEWS.ID – Selama 10 bulan pertama tahun ini, produktivitas bongkar muat (throughput) Jakarta International Container Terminal (JICT) bergerak positif dengan rata-rata mampu menghandle sekitar 180 ribuan TEUs setiap bulannya.

Berdasarkan data yang diperoleh Logistiknews.id, selama periode Januari-Oktober 2023, JICT yang merupakan terminal ekspor impor tersibuk di Indonesia itu telah menghandle peti kemas mencapai 1.739.586 twentyfoot equivalent units (TEUs) atau setara 1.123.176 bok dengan rincian impor 942.362 TEUs (617.534 bok) dan ekspor 797.224 TEUs (505.642 bok).

Adapun kapal yang dilayani sepanjang periode tersebut sebanyak 1.120 ship call.

Pencapaian arus peti kemas selama 10 bulan pertama 2023 di JICT itu tumbuh sekitar 5% , jika dibandingkan dengan realisasi periode yang sama tahun 2022 yang tercatat 1.654.461 TEUs atau setara 1.083.052 bok, yang berasal dari i<span;>mpor 924.608 TEUs (612.274 bok) dan ekspor 729.853 TEUs (470.778 bok).

Sedangkan kunjungan kapal yang dilayani periode yang sama pada tahun lalu sebanyak 1.209 ship call.

Raih ISO BCMS

Baru-baru ini, JICT juga telah menerima sertifikasi ISO 22301:2019 BCMS dari TUV Rheinland yang berlaku selama 3 tahun.

PT Jakarta Internationa Container Terminal (PT JICT) merupakan Terminal Petikemas pertama di Indonesia  yang mendapatkan sertifikasi ISO 22301.

Direktur Utama PT JICT Ade Hartono, mengatakan dengan diterimanya sertifikasi ini, JICT tidak hanya menerapkan standar Internasional dalam memastikan keberlangsungan bisnis dengan memitigasi resiko apabila terjadi situasi darurat yang mengganggu kegiatan operasional.

“Tetapi juga menjaga kepentingan customer dan menumbuhkan kepercayaan yang lebih tinggi dari pengguna jasa Terminal kami” ujar Ade, melalui keterangan resminya pekan lalu.

JICT telah menerima sertifikasi ISO 22301:2019 BCMS dari TUV Rheinland yang akan berlaku selama 3 tahun.

Business continuity management (BCM) adalah pendekatan manajemen holistik. Perusahaan mengenali mana yang merupakan proses dan nilai penting yang menentukan organisasi dan bagaimana mereka dapat melindunginya dari pengaruh berbahaya atau memastikan keandalan sebesar mungkin.

Dengan bertindak dan berkomunikasi pada waktu yang tepat, dengan merencanakan dan berlatih secara sistematis, dan dengan mampu merespons secara efektif bahkan dalam keadaan darurat, perusahaan dengan demikian memperoleh kepercayaan dari pelanggan dan mitra terpenting mereka.[redaksi@logistiknews.id]

  • Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *