LOGISTIKNEWS.ID – Pelabuhan Teluk Bayur, Padang Sumatera Barat akan menerapkan secara penuh sistem digitalisasi layanan kapal dan barang mulai akhir April 2024.
Digitalisasi itu antara lain; penerapan Terminal Operating System atau TOS Nusantara (TONUS) di terminal peti kemas, digitalisasi layanan non-peti kemas (Pelindo Terminal Operatisng System Multipurpose (PTOS-M), serta penerapan identitas tunggal trucking atau Single Truck Identity Document (STID) di sisi darat kawasan pelabuhan Teluk Bayur.
Hal tersebut sebagaimana program dari Strategi Nasional Pemberantasan Korupsi atau Stranas PK yang diamanatkan untuk menciptakan modernisasi layanan pelabuhan Teluk Bayur.
“Kami akan lakukan Go-Live untuk semua sistem tersebut pada 30 April 2024. Selain pihak Stranas PK, kami juga akan mengundang seluruh pengguna jasa dan stakeholders di Teluk Bayur, termasuk mengundang para Ketua Umum Asosiasi pengguna jasa termasuk Ketum DPP ALFI, DPP INSA, DPP APBMI, BPP GINSI, DPP GPEI dan DPP Aptrindo,” ujar General Manager Pelindo Regional 2 Teluk Bayur Capt Meidi Kusuma, didampingi Manajer Komersial Hendri Adolf, saat ditemui di Pelabuhan Teluk Bayur pada Kamis (28/3/2024).
Pelabuhan Teluk Bayur, imbuhnya, juga berencana memperluas dermaga untuk pelayanan bongkar muat cruide palm oil (CPO) mengingat trend pertumbuhannya terus naik.
“Sekarang ini, pelabuhan Teluk Bayur bisa handle rata-rata 3.5 juta ton pertahun, padahal sebelumnya hanya rerata 3 jt ton,” ucap Capt Meidi.
GM Regional 2 Pelabuhan Teluk Bayur itu juga mengatakan, sudah kondusifnya antar tenaga kerja bongkar muat (TKBM) yang dikelola oleh dua Koperasi TKBM di pelabuhan tersebut.
“Jadi urusan TKBM sudah kondusif dan clear, tidak ada isue lagi, kedua-duanya mendapatkan pekerjaan di pelabuhan,” papar Meidi.
Angkutan Lebaran
Pada kesempatan itu, Meidi mengungkapkan kesiapannya melayani arus kapal, barang dan penumpang dalam menghadapi masa Libur Hari Raya Idul Fitri 2024.
Kendati kecenderungan arus penumpang dan barang pada masa Lebaran di Teluk Bayur tidak terlalu mengalami lonjakan signiglfikan, namun pihaknya tetap komitmen beroperasi 24/7 serta menyiapkan lahan untuk penampungan sementara untuk barang dan peti kemas jika terjadi lonjakan.
“Intinya kesiapan layanan angkutan Lebaran di Teluk Bayur juga menjadi perhatian kami, agar terwujud kelancaran arus barang, penumpang dan kapal saat musim arus mudik maupun arus balik Lebaran tahun ini,” ucap Capt Meidi.[redaksi@logistiknews.id]