LOGISTIKNEWS.ID – PT Indonesia Kendaraan Terminal atau IPCC menyatakan bahwa hingga saat ini, market share layanan ekspor maupun impor mobil (kendaraan) melalui terminal IPCC masih lebih baik ketimbang di Pelabuhan Patimban Subang Jawa Barat.
“Ternyata automaker (pemain bisnis otomotif) lebih nyaman ketimbang menggunakan fasilitas IPCC ketimbang di Patimban. Inilah yang mendorong market share kami terus membaik bahkan tumbuh dari tahun-ketahun,” ujar Dirut IPCC Sugeng Mulyadi, saat Public Exposes IPCC 2024, di Penang Bistro Resto, pada Senin (4/11/2024).
Dia juga menegaskan, meski begitu kompetitif antara IPCC dan Patimban akan tetap berjalan. Namun IPCC tetap optimistis terminal yang dikelolanya seperti di Tanjung Priok akan terua mendapat kepercayaan automaker.
“Kita percaya bahwa customer masih memilih IPCC ketimbang Patimban,” tegasnya.
IPCC merupakan perusahaan dibawah Pelindo Group dibawah Subholding Pelindo Multi Terminal (SPMT).
Dia mengatakan, selama kurun waktu Sembilan bulan ditahun 2024, PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IDX:IPCC) berhasil mencatatkan pertumbuhan kinerja yang positif dan solid.
Padahal , ungkap Sugeng, di tahun ini berdasarkan data Gaikindo terjadi penurunan target penjualan kendaraan bermotor (mobil) yakni dari 1,1 Juta menjadi 850 Ribu unit.
“Pertumbuhan trafik cargo IPCC secara konsolidasi sejalan dengan fokus Perusahaan ditahun 2024 yaitu melakukan ekspansi bisnis yang berkelanjutan dan memperkuat konektivitas antar terminal.),” ujar Sugeng.
IPCC mencatatkan pertumbuhan trafik konsolidasi sebesar 13,5% secara year on year (yoy) atau 90.820 unit hingga September 2024. Tumbuhnya trafik tersebut berbanding lurus dengan kegemilangan IPCC mencatatkan peningkatan laba bersih sebesar 4% secara year on year (yoy) September 2024 menjadi Rp 148,02 Miliar.
Sugeng menjelaskan, Perusahaan fokus pada pengembangan strategi bisnis yang berkelanjutan serta terus berupaya untuk memperluas pengelolaan terminal kendaraan di wilayah Indonesia khususnya wilayah Indonesia bagian tengah dan timur yang diharapkan tercipta konektivitas antar terminal.
“Sehingga pada akhirnya dapat menurunkan biaya logistik dengan proses yang efisien dan terintegrasi serta selalu memenuhi ekspektasi para pelanggan atau pengguna jasa”, ucap Dirut IPCC.[redaksi@logistiknews.id]