LOGISTIKNEWS.ID – Pelaku usaha transportasi dan logistik di Provinsi Jambi mengaku kegiatan ekspor impor dengan menggunakan kontainer melalui pelabuhan Jambi sedang lesu.
Ketua ALFI Provinsi Jambi, Yoga Adhitiya Kurniawan kepada Logistiknews.id, pada Sabtu (16/11/2024) mengemukakan, salah satu penyebabnya, karena adanya kenaikan pajak ekspor terhadap salah satu komoditi yakni limbah sawit (turunan CPO) yang sebelumnya hanya 5% kini menjadi 40%.
Padahal pada tahun lalu, kegiatan ekspor limbah sawit mengunakan kontainer dengan tujuan ke China cukup menggairahkan, bahkan bisa ratusan kontainer perbulannya.
“Tetapi sekarang sepi karena pajak eskpornya naik, dari 5% jadi 40%. Dulu hanya yang kena pajak hanya CPO saja tetapi sekarang limbah sawit pun (turunannya) kena pajak,” ucap Yoga.
Disisi lain, pergerakan barang lokal dari Provinsi Jambi kini mulai banyak yang beralih melalui moda ekspedisi darat karena ongkos angkutnya lebih kompetitif.
“Apalagi dengan adanya tol Trans Sumatera saat ini, pergerakan logistik dari Jambi tujuan Pulau Jawa sudah mulai banyak beralih ke jalur darat,” ucap Yoga.
Adapun komoditi dominan di Provinsi Jambi saat ini antara lain, batu bara, cangkang sawit dan CPO. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), nilai ekspor asal Provinsi Jambi pada bulan September 2024 turun sebesar 0,79 persen dibandingkan bulan sebelumnya yaitu dari US$ 189,51 juta pada bulan Agustus 2024 menjadi US$ 188,01 juta pada bulan September 2024.
Begitupun dengan nilai impor pada bulan September 2024 turun sebesar 1,63 persen dibandingkan bulan sebelumnya, yaitu dari US$ 4,51 juta pada bulan Agustus 2024 menjadi US$ 4,44 juta pada bulan September 2024.[redaksi@logistiknews.id]