LOGISTIKNEWS.ID- Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara akan mengonsolidasikan 18 badan usaha milik negara (BUMN) di sektor logistik menjadi satu entitas holding sebagai bagian dari strategi restrukturisasi besar-besaran BUMN di bawah pengelolaan Danantara Asset Management yang berperan sebagai super holding.
Konsolidasi itu dilakukan untuk memperkuat skala bisnis dan memperbaiki kinerja perusahaan-perusahaan BUMN yang selama ini berjalan secara terpisah.
Kepala Laboratorium Supply Chain Management (Lab. SCM) Program Studi Teknik Industri Universitas Widyatama, Verani Hartati, mengatakan pembentukan holding perusahaan-perusahaan BUMN sektor logistik berpotensi meningkatkan efektivitas dan efisiensi karena selama ini proses bisnis dan pengembangan perusahaan BUMN dilakukan sendiri-sendiri, sehingga sering kali terjadi duplikasi.
Menurutnya, holding akan memudahkan pelayanan logistik yang terintegrasi (integrated logistics) secara end-to-end, sehingga akan diperoleh efisiensi karena proses birokrasi dan administrasi yang pendek serta utilisasi aset dan pencapaian ekonomi skala yang lebih baik.
Pembentukan holding juga akan meningkatkan leverage sehingga mempermudah perusahaan-perusahaan BUMN menambah modal untuk pengembangan kapasitas, operasional, pelayanan investasi secara sinergis.
“Dengan kapasitas semua perusahaan BUMN logistik, efisiensi yang dicapai berpotensi besar meningkatkan efisiensi dan daya saing sektor logistik secara nasional,” ujarnya, pada Senin (20/10/2025).
Namun, Verani menjelaskan bentuk holding BUMN harus dipertimbangkan secara matang mengingat cakupan bidang usaha logistik yang sangat luas, mencakup semua moda transportasi, pergudangan, serta infrastruktur dan fasilitas logistik.[am]













