JAKARTA – Selama periode 1 – 20 Februari 2021, volume peti kemas di delapan pelabuhan utama China melonjak 60,7% per tahun sejak Lockdown Covid-19 pertama di dunia pada tahun 2020 ketika China melakukan penutupan yang diperpanjang setelah Tahun Baru Imlek lalu.
Angka-angka yang dirilis oleh China Ports and Harbors Association menunjukkan pemulihan yang sangat besar, khususnya dalam peningkatan produksi dan permintaan ekspor.
Volume peti kemas di 8 (delapan) pelabuhan utama Cina meningkat 73% pada awal Februari dan 48% pada pertengahan Februari.
Volume petikemas ekspor meningkat 65,5% sedangkan volume petikemas dalam negeri meningkat 43%.
Peningkatan tajam terjadi di Pelabuhan Shenzhen melebihi 100% sedangkan pelabuhan Shanghai mencatatkan tingkat pertumbuhan hampir 90% pada volume petikemas.
Throughput kargo di pelabuhan utama di pesisir China meningkat 24,2% dari tahun ke tahun, sementara volume kargo perdagangan internasional meningkat 22,7%.
Untuk pengiriman minyak mentah di pelabuhan pantai utama di Cina meningkat 22,2% dari tahun ke tahun, di antaranya pelabuhan Dalian, Rizhao dan Yantai mencatatkan tingkat pertumbuhan lebih dari 30%.
Pengiriman bijih logam di pelabuhan utama Cina meningkat 21,6% dari tahun ke tahun, di antaranya pelabuhan Ningbo-Zhoushan dan Rizhao mencatat tingkat pertumbuhan lebih dari 30%.
Pelabuhan di sepanjang sungai Yangtze mempertahankan operasi yang stabil selama awal dan pertengahan Februari. Throughput kargo di tiga pelabuhan sungai Yangtze utama yakni Nanjing, Wuhan dan Chongqing meningkat 30,7% sementara volume peti kemas meningkat tajam 94% tahun-ke-tahun.(smn)