TID Priok Molor, ALFI Pertanyakan Komitmen IPC

  • Share
Adil Karim, Ketua DPW ALFI DKI Jakarta

JAKARTA – Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) mempertanyakan kelanjutan rencana PT Pelabuhan Indonesia II/IPC terkait implementasi identitas tunggal truk atau Single Truck Identity Document (TID) di kawasan Pelabuhan Tanjung Priok.

“Harus di eksekusi dong soal Single TID Priok itu jangan hanya wacana, apalagi stakeholders dan asosiasi terkait di pelabuhan Priok sudah seringkali diajak bicara soal ini. Termasuk soal inner road buffer truk yang eksisting sekarang, bagaimana kelanjutannya?,” ujar Ketua Umum DPW ALFI DKI Jakarta, Adil Karim melalui keterangan tertulisnya kepada logistiknews.id, pada Jumat (2/4/2021).

Menurut Adil, pihaknya dan asosiasi terkait di Priok sudah cukup lama diikutsertakan dalam rencana penerapan Single TID di Priok itu, bahkan sudah lebih dari dua tahun program tersebut bergulir.

“Namun hingga sekarang kita lihat faktanya (Single TID) itu memang belum direalisasikan. Wajar saja jika stakeholders mempertanyakan bahwa Program IPC di Priok ini hanya sebatas wacana atau ingin betul-betul diterapkan ?,” tanya Adil Karim.

Dia meyakini bahwa dengan Single TID tersebut bisa menekan tingkat kemacetan dan kesemerawutan lalu lintas angkutan barang di pelabuhan tersibuk di Indonesia itu.

Namun sayangnya, hingga memasuki triwulan kedua atau April tahun ini, rencana penerapan single TID di Pelabuhan Tanjung Priok belum juga diterapkan alias masih sebatas wacana.

“Termasuk soal Inner Road buffer Trucking di Priok. Kami sebagai pengguna jasa sangat mendukung. Tetapi harus ada progress-nya sejauh mana upaya yang sudah dilakukan manajemen IPC di Pelabuhan Priok terhadap hal itu,” tanya Adil lagi.

Maret 2021

Sebelumnya, PT Pelabuhan Indonesia II / IPC cabang Tanjung Priok, menargetkan penggunaan identitas tunggal Truk atau Single Truck Identitiy Document (TID) terhadap Truk yang melayani pengangkutan peti kemas dari dan ke seluruh terminal peti kemas di pelabuhan Priok dapat diterapkan pada Maret 2021.

Hal tersebut disampaikan General Manager IPC cabang Tanjung Priok, Guna Mulyana dalam bincang-bincang virtual maupun offline bertema ‘Lebih Dekat dengan IPC cabang Tanjung Priok’ pada Rabu (24/2/2021).

Dia menjelaskan, saat ini TID yang masih digunakan oleh Truk pengangkut peti kemas di pelabuhan Priok belum seragam karena masing-masing pengelola terminal peti kemas menerbitkan TID-nya sendiri, sehingga tidak bisa digunakan di terminal berbeda.

“Kami ingin kedepannya siapapun atau armada Truk apapun yang masuk Priok itu harus sudah clear dengan Single TID,” tegas Guna.

Kedepan, imbuhnya, Single TID di Priok bukan cuma diterapkan untuk kontainer tetapi juga untuk non kontainer. Hingga kini, manajemen IPC Tanjung Priok terus memprogres persiapan digitalisasi implementasi Single TID itu secara optimalkan.

“Mudah-mudahan Single TID itu bisa kami implementasikan pada Maret tahun ini di pelabuhan Priok. TID juga berlaku sebagai pas masuk (gate pass) di pelabuhan, sehingga Trucking tidak perlu lagi banyak-banyak kartu,” ucap GM Priok.

Berdasarkan catatan redaksi, program pencanangan Single TID sudah cukup lama diluncurkan di pelabuhan Tanjung Priok yakni sejak tahun  2019, namun dalam perjalanannya membutuhkan waktu untuk interkonetivitas sistem antar terminal peti kemas yang ada di pelabuhan tersibuk di Indonesia itu.

TID merupakan sistem berbasis elektronik yang terkoneksi dengan sistem IT manajemen pelabuhan yang berisi data nomor polisi kendaraan/truk serta pemilik/perusahaan angkutannya.(am)

  • Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *