JAKARTA – Dalam rangka meningkatkan dan mempercepat pelayanan di terminal peti kemas, PT Jakarta International Container Terminal (JICT) akan melakukan maintenance sistem Next Generation Terminal Management System (nGen) di terminal peti kemas tersibuk di Indonesia itu.
Adapun proses penyiapan maintenance nGen diterminal tersebut akan mulai dilakukan sejak 12 September 2021 pukul 17.00 Wib.
Untuk itu, JICT akan menghentikan sementara layanan operasionalnya selama 4 jam terhitung pada Minggu 12 September pukul 22.00 Wib sampai dengan Senin 13 September 2021 pukul 02.00 Wib.
Berdasarkan surat edaran manajemen PT JICT No:608/2/18/JICT-2021 kepada pengguna jasa dan asosiasi terkait di pelabuhan Tanjung Priok pada 7 September 2021, yang diperoleh logistiknews.id, menyebutkan bahwa penghentian sementara pada layanan JICT itu guna melakukan upgrade system nGen di terminal.
Adapun jenis layanan yang dihentikan sementara di JICT pada saat itu yakni layanan transaksi online, layanan billing, gate in dan gate out, serta layanan bongkar muat.
“Kami memohon maaf kepada para pengguna jasa atas ketidaknyamanan ini, dan dimohon apabila ada kegiatan agar disesuaikan dengan jadwal mantenance sistem nGen tersebut,” kutip surat edaran yang ditandatangani Dirut PT JICT, Ade Hartono.
Menanggapi hal itu, Ketua Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) DKI Jakarta, Adil Karim, berharap manajemen JICT memikirkan juga contingency plan-nya, seperti apakah terdapat backup sistemnya, dan pengguna jasa masih bisa dilayani secara manual untuk trucking logistik di gate in maupun gate out pada saat sedang dilakukan upgrade system nGen JICT tersebut.
“Sebab walaupun dilakukan hari Minggu (akhir pekan), biasanya masih ada kegiatan pemasukan dan pengeluaran barang karena pelabuhan sudah operasional 24/7. Jadi jangan sampai ada hambatan sekecil apapun,” ucapnya kepada logistiknews.id, pada Jumat (10/9/2021).
Meskipun begitu, imbuh Adil, ALFI mendukung langkah inovasi yang dilakukan pengeloa termibal termasuk dalam melakukan upgrade system nGen di JICT itu demi peningkatan mutu layanan logistik ekspor impor di terminal peti kemas tersebut,” ucapnya.
Sementara itu, Wakil Ketua Umum DPP Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) Dharmawan Witanto mengungkapkan saat ini aktivitas pengangkutan barang ekspor impor melalui pelabuhan Tanjung Priok sudah kembali normal bahkan cenderung ada peningkatan.
“Produktivitas trucking sudah membaik dan cenderung meningkat sejak bulan lalu sampai saat ini. Bahkan dibeberapa ruas jalan dari dan ke pelabuhan Priok terjadi lagi kemacetan,” ujarnya.(am)