BANDUNG – Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melalui Subdit Telekomunikasi Pelayaran Direktorat Kenavigasian menggandeng Institut Teknologi Bandung (ITB) dalam kegiatan pendidikan dan latihan (diklat) untuk para Teknisi Telekomunikasi Pelayaran tingkat III (TTP III).
Kegiatan ini berlangsung selama satu bulan dan diadakan di Balai Diklat Pembangunan Karakter (BP3K) SDM Transaportasi, Ciwidey, Bandung.
Dalam sambutannya saat membuka acara, Direktur Kenavigasian, Hengki Angkasawan mengatakan telekomunikasi pelayaran merupakan salah satu instalasi pada Distrik Navigasi (Disnav) yang dalam penyelenggaraannya menggunakan peralatan yang mengikuti perkembangan teknologi, sehingga para teknisi dituntut untuk memiliki kemampuan mumpuni di bidang elektronika maupun informasi teknologi (IT).
“Tentunya diklat ini dengan melibatkan akademisi yang berkompeten di bidangnya, yang mana pada kesempatan kali ini, Institut Teknologi Bandung dipercaya untuk menyusun silabus sekaligus sebagai instruktur,” kata Hengki, Kamis (9/9/2021).
Diklat ini dilaksanakan dengan maksud memberikan Pendidikan dan pelatihan kepada para Teknisi Telekomunikasi Pelayaran di Distrik Navigasi seluruh Indonesia.
Adapun tujuan dari pelaksanaan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan kemampuan para Teknisi Telekomunikasi Pelayaran di Distrik Navigasi seluruh Indonesia sesuai dengan perkembangan teknologi, sehingga kehandalan sarana dan prasarana Telekomunikasi Pelayaran di Unit Pelaksana Teknis Distrik Navigasi dapat terjaga dan beroperasi dengan baik.
Para instruktur yang akan memberikan materi sesuai silabus yang telah disusun adalah para akademisi dari Institut Teknologi Bandung yang berkompeten di bidangnya.
Lebih lanjut, selain para peserta dan instruktur, pembukaan diklat ini juga disaksikan langsung secara virtual oleh para Kepala Distrik Navigasi kelas I, II dan III, para kasubdit di lingkungan Direktorat Kenavigasian, dan kepala BP3K SDM Transportasi.
Secara garis besar materi Diklat Teknisi Telekomunikasi Pelayaran Tk. III (TTP III) berisikan sistem konfigurasi SROP dan VTS beserta Troubleshooting dan pengenalan Informasi Teknologi sistem Telekomunikasi Pelayaran. Adapun proses belajar-mengajar menggunakan metode teori disertai dengan praktikum dengan presentase praktek 60% dan teori 40%.
“Mudah-mudahan dengan diklat ini dapat menambah wawasan dan meningkatkan kemampuan para teknisi telekomunikasi pelayaran di Disnav,” ujar Hengki.
Hengki menegaskan bahwa secanggih apapun peralatan pasti akan mengalami kerusakan, oleh karena itu kemampuan para TTP sangat dibutuhkan untuk merawat dan menjaga kehandalan peralatan telekomunikasi pelayaran.
Selain itu, sebagaimana yang diketahui bahwa Indonesia akan menghadapi IMO member state audit scheme (IMSAS) yang akan dilaksanakan pada tahun 2023, dan salah satu yang menjadi perhatian adalah terkait sarana prasarana telekomunikasi pelayaran, sehingga kehandalan peralatan harus diperhatikan.
“Saya berharap seluruh peserta dapat aktif dan bersungguh-sungguh dalam mengikuti diklat ini serta dapat mengimplementasikan dalam pekerjaan sehari-hari,” ujar Hengki.
Adapun Kepala Balai Diklat Pembangunan Karakter (BP3K) SDM Transaportasi, Boedojo Wiwoho, menyampaikan bahwa pelaksanaan pendidikan dan latihan (diklat) untuk para Teknisi Telekomunikasi Pelayaran tingkat III (TTP III) ini sesuai dengan arah dan tujuan dari Kementerian Perhubungan untuk mengembangkan kompetensi Sumber Daya Manusia Transportasi khususnya Kompetensi Softskill.
Adapun peserta dalam Diklat ini berjumlah 30 orang yang berasal dari 24 Distrik Navigasi seluruh Indonesia. Lebih lanjut seluruh peserta dan para instruktur serta panitia penyelenggara telah dinyatakan sehat berdasarkan hasil Swab Test PCR dan selama pelaksanaan diklat akan dilakukan Rapid Test Antigen secara berkala.
Seluruh peserta diasramakan dan proses belajar mengajar mengikuti standar protokol Kesehatan yang ditetapkan oleh Pemerintah.(am)