LOGISTIKNEWS.ID – Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, secara kumulatif, nilai ekspor Indonesia selama Januari–Mei 2022 mencapai US$114,97 miliar atau naik 36,34 persen dibanding periode yang sama tahun 2021.
Demikian juga ekspor nonmigas selama lima bulan pertama tahun ini mencapai US$108,74 miliar atau naik 36,36 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.
Menurut sektor, ekspor nonmigas hasil industri pengolahan Januari–Mei 2022 naik 25,00 persen dibanding periode yang sama tahun 2021, demikian juga ekspor hasil pertanian, kehutanan, dan perikanan naik 13,34 persen dan ekspor hasil tambang dan lainnya naik 108,14 persen.
BPS juga mencatat, menurut provinsi asal barang, ekspor Indonesia terbesar pada Januari–Mei 2022 berasal dari Jawa Barat dengan nilai US$15,71 miliar (13,67 persen), diikuti Kalimantan Timur US$12,37 miliar (10,76 persen) dan Jawa Timur US$10,88 miliar (9,46 persen).
Impor
Adapun menurut golongan penggunaan barang, BPS melaporkan bahwa nilai impor Januari–Mei 2022 terhadap periode yang sama tahun sebelumnya terjadi peningkatan pada barang konsumsi US$659,0 juta (9,21 persen), bahan baku/penolong US$17.811,6 juta (31,77 persen), dan barang modal US$2.887,5 juta (27,20 persen).
Tiga negara pemasok barang impor nonmigas terbesar selama Januari–Mei 2022 itu yakni Tiongkok US$25,97 miliar (32,71 persen), Jepang US$6,89 miliar (8,67 persen), dan Thailand US$4,93 miliar (6,21 persen). Impor nonmigas dari ASEAN US$14,00 miliar (17,63 persen) dan Uni Eropa US$4,52 miliar (5,69 persen).(syf)