LOGISTIKNEWS.ID – Peran dan kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM) dalam bidang logistik dan rantai pasok, sangatlah vital.
Untuk menciptakan kualitas SDM yang mumpuni dan berkelanjutan di bidang tersebut, dilakukan kerjasama pendidikan dan pelatihan (diklat) antara Politeknik Ilmu Pelayaran (PIP) Semarang dengan Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia /ALFI Institute.
Hal ini juga sekaligus sebagai implementasi MoU Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kementerian Perhubungan RI dengan ALFI dan ALFI Institute melalui Pendidikan FIATA Diploma in Freight Forwarding & Logistik yang berstandar sertifikat global.
Pendidikan yang diikuti para Pengajar di lingkungan PIP Semarang itu digelar secara daring (online) yang dilaksanakan mulai 3 Oktober 2022.
Dalam sambutannya, Direktur PIP – Semarang Capt. Dian Wahdiana, M.M yang diwakili oleh Capt. Anugrah Nur Prasetyo. M.Si, M.Mar selaku Pembantu Direktur 3, menyampaikan pentingnya pemahaman lebih jauh tentang perkembangan logistik dan rantai pasok di dalam negeri maupun internasional.
Dengan pendidikan itu diharapkan nantinya dapat mempersiapkan para Taruna PIP Semarang menjadi generasi penerus dengan pemahaman logistik yang lebih luas dan terintegrasi.
“Harapannya, sehingga nantinya para lulusan dari PIP Semarang memiliki nilai tambah dan dapat terbuka peluang masuk dalam industri logistik nasional maupun global. Pendidikan itu juga membekali profesionalisme sebagai tenaga ahli angkutan laut dan kepelabuhanan serta logistik termasuk pemahan soal digitalisasi logistik bagi para Taruna untuk kemajuan logistik di tanah air dan internasional,” ucap Capt Anugrah, pada Senin (3/10/2022).
Kerjasama Diklat antara PIP Semarang dan ALFI Institute secara berkelanjutan, juga untuk memberikan manfaat dalam mempersiapkan pelaku-pelaku industri dan generasi masa depan logistik Indonesia guna mendorong perkembangan logistik yang lebih dinamis.
“Pembangunan SDM yang berkualitas di mulai melalui penddikan yang berbasis melalui pemahaman kegiatan logistik dan rantai pasok yang terintegrasi, memiliki inovasi dan profesionalisme. Institusi pendidikan Politeknik sebagai langkah awal memahami industri logistik yang berkelanjutan tersebut,” paparnya.
Dalam kesempatan itu, M. Supriyanto selaku Direktur ALFI Institute menyampaikan pesan dan arahan dari Chairman FIATA Regional Asia Pasifik sekaligus Chairman AFFA dan Ketua Umum DPP ALFI Yukki N Hanafi.
Standar FIATA
M Supriyanto mengemukakan, peran SDM sangatlah penting guna memperkuat basis industri logistik dan rantai pasok melalui capacity building.
Dia mengatakan, berdasarkan Federasi Internasional Asosiasi Freight Forwarders (FIATA) World Congress di Korea – Busan beberapa waktu lalu, agar pelaku logistik global yang melayani seluruh ekosistemnya dapat mempercepat kompetensi seluruh SDM nya untuk memastikan industri logistik dan rantai pasok yang tangguh dan berkelanjutan melalui Pendidikan, serta strategi prioritasnya melalui Pelatihan yang diterima secara global.
Dia menjelaskan, sertifikat pendidikan FIATA Diploma dalam bidang Freight Forwarding & Logistik ini dikeluarkan oleh FIATA- Geneva, yang tentunya dapat membangun perkuatan ekosisitem yang terintegrasi.
Melalui Pendidikan vokasi termasuk kolaborasi PIP Semarang yang mengembangkan kurikulum logistik, sekaligus sebagai bagian penting untuk pengembangan pendidikan dibidang logistik tersebut.
“Tentunya kerjasama program pendidikan ini dapat diikuti dengan penelitian, pengembagan serta pengabdian kepada masyarakat melalui pendekatan kearifan lokal dalam upaya perkuatan logistik di tanah air. Sehingga outputnya SDM Logistik Indonesia menjadi lebih unggul dan kompetitif,” ujar Supriyanto.[am]