LOGISTIKNEWS.ID – Anak usaha dari Subholding Pelindo Terminal Petikemas (SPTP) yakni PT IPC Terminal Petikemas (IPC TPK) meraih penghargaan ‘Operator Terminal Terbaik atau Port Operator of The Year’ pada ajang Bisnis Indonesia Logistics Award (BILA) 2022, pada Selasa (8/11/2022).
Penghargaan itu diberikan sebagai apresiasi terhadap perseroan yang juga merupakan cucu PT Pelindo (Persero) itu sebagai salah satu operator terminal peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, yang mampu bersaing dengan sejumlah operator lain seperti Jakarta International Container Terminal (JICT), TPK Koja, dan New Priok Container Terminal One (NPCT-1).
“Bahkan hingga 2022 ini layanan peti kemas internasional kami mencapai 161 persen year-on-year (yoy) dibandingkan dengan tahun lalu,” ungkap Direktur Utama PT IPC TPK David Pandapotan Sirait.
Sebagai penyedia pelayanan jasa terminal petikemas antar pulau dan Internasional, IPC TPK menyediakan berbagai pelayanan kepada para pengguna jasa.
Layanan yang diberikan oleh IPC TPK antara lain adalah layanan kegiatan Stevedoring, Haulage, Jasa Penumpukan, Receiving/Delivery dan Jasa Petikemas Lainnya.
IPC TPK juga telah memberikan pelayanan selama 24/7 yang ditunjang dengan sistem yang sudah terintegrasi secara online untuk kegiatan pelayanan di Terminal, Billing maupun pelayanan untuk Pengguna Jasa.
Menurut David, setelah merger Pelindo, IPC TPK tercatat langsung melakukan berbagai langkah strategis seperti mendatangkan sembilan shipping line baru, maupun membuka layanan bongkar muat sejumlah pelayaran langsung atau direct call.
Adapun sembilan layanan baru yang bersandar di IPC TPK itu seperti Kaiso Line, Mediterranian Shipping Company (MSC), Meratus Line, Bengal Tiger Line, Gold Star Line, Regional Container Lines (RCL), dan Kalypso Compagnia Di Navigazione (KCN).
Selanjutnya, IPC TPK juga mulai melayani sejumlah pelayaran langsung atau direct call guna memangkas biaya logistik dan transit time. Pertama kali, IPC TPK melayani bongkar muat kontainer MV Atlantic Pioneer yang berlayar langsung ke Persian Gulf.
Setelah itu, pelayanan direct call dilanjutkan dengan bersandarnya MV MSC Tianshan dengan LOA 334 meter milik pelayaran MSC yang dilayani oleh IPC TPK. Saat itu, jumlah peti kemas yang dilayani sebanyak 2.000 boxes empty container, sejalan dengan program pemerintah mengatasi kelangkaan peti kemas dalam negeri.
Kemudian pada Juni 2022 lalu, IPC TPK kembali mencetak rekor baru dengan melayani MV Hammonia Lipsia milik pelayaran KCN yang berlayar langsung menuju dataran Mediterrania (Eropa).
“Kami akan terus mendorong peningkatan produktivitas terminal melalui digitalisasi sistem operasional dan pelayanan berbasis planning and control.Tujuannya yakni untuk mendukung upaya Pelindo dalam mendorong sektor transportasi dan pergudangan. Kami juga mendukung pemerintah dalam menekan biaya logistik nasional dengan memangkas Port Stay & Cargo Stay di pelabuhan dengan pelayanan Berthing on Arrival,” ucapnya.
PT IPC TPK memberikan pelayanan petikemas dengan sistem jaringan yang terintegrasi antar pelabuhan dan terkelola secara profesional yang beroperasi di enam pelabuhan yang tersebar di Indonesia bagian barat dan tengah, yaitu Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta; Pelabuhan Pontianak, Kalimantan Barat; Pelabuhan Panjang, Lampung; Pelabuhan Palembang, Palembang; Pelabuhan Teluk Bayur, Padang; dan Pelabuhan Jambi, Jambi.[am]