LOGISTIKNEWS.ID – Pelabuhan Tanjung Priok mencatat, hingga 4 Januari 2023 total pemegang identitas tunggal truk / single truck identity (STID di Pelabuhan tersibuk di Indonesia itu mencapai 24.933 yang terdiri dari 23.330 truk kontainer dan 1.603 truk non-kontainer.
Adapun perusahaan yang berkegiatan di Pelabuhan Tanjung Priok terdiri dari 1 Badan Usaha Pelabuhan (BUP, 224 Perusahaan Jasa Pengurusan Transportasi (JPT), 1 Perusahaan Pandu, 109 Perusahaan Bongkar Muat (PBM), 2 Perusahaan Penanganan Limbah Darat, 1 Perusahaan Penanganan Limbah Laut, 1 Perusahaan Pengerukan, 216 Perusahaan Pelayaran, dan 138 Perusahaan Keagenan Kapal.
Hal tersebut disampaikan Kepala Kantor Otoritas Pelabuhan Utama Tanjung Priok Capt Wisnu Handoko pada acara Public Expose Capaian Kinerja Tahun 2022 Pelabuhan Tanjung Priok, yang digelar di Museum Maritim Indonesia, pada Kamis, (5/1/2023).
Kepala OP Tanjung Priok juga mengungkapkan, sedangkan untuk implementasi Terminal Booking System (TBS) telah dilakukan uji coba pada JICT dengan dua tahapan yaitu tahap pertama tanggal 2 s/d 31 Januari 2023, dan tahap kedua pada 1 s/d 28 Februari 2023.
Sedangkan untuk Single Submission Pengangkut (SSm Pengangkut) , jumlah kapal yang telah menggunakan layanan SSM Pengangkut di Pelabuhan Tanjung Priok pada Tahun 2022 sebanyak 324 kapal yang terdiri dari 22 perusahaan.
“Pada tahun 2022 Kantor OP telah mencapai PNPB sebesar Rp 413.162.043.000. Dengan jumlah tersebut OP telah mencapai 112% dari target PNBP yakni sebesar Rp 369.282.345.000,“ ucap Capt Wisnu.
Sedangkan Kepala Kantor Kesyahbandaran Utama (KSU) Tanjung Priok, Andi Hartono menyampaikan beberapa capaian kinerja dan inovasi Kantor Kesyahbandaran Utama Tanjung Priok (KSU) antara lain penerimaan PNBP, dokumen keselamatan berlayar, sertfikasi kapal, serta penjagaan patrol dan penyelidikan.
“Penerimaan PNBP Tahun 2022 kita (KSU) sebesar Rp 52.102.858.555 atau 104% dari target yaitu Rp 49.793.719.000. Untuk Bidang Keselamatan Berlayar Tahun 2022 kami telah menerbitkan 87.348 dan mengesahkan 120.648 Dokumen Kepelautan”, papar Andi Hartono.
Di Tahun 2022, KSU Tanjung Priok juga melakukan inovasi pelayanan yaitu Sistem Terpadu Manajemen Pelayanan (SI TAMPAN).
“Kami juga tengah membuat aplikasi-aplikasi dalam upaya mempermudah pelayanan serta pengawasan antara lain Port Security Assesment (PSA), Port Security Plan (PSP), Sistem Verifikasi Keamanan (SIVERA)” ujar Andi.
Arus Peti Kemas
Pada kesempatan itu, General Manager PT Pelindo Regional 2 Tanjung Priok , M Hadi Syafitri Noor, menjelaskan mengenai capaian kinerja PT Pelindo Regional 2 Tanjung Priok diataranya trafik kapal, barang, dan produktifitas layanan.
Untuk trafik kapal atau ship call pada tahun 2022 di Pelabuhan Tanjung Priok tercatat 11.993 unit kapal yang terdiri dari 3.482 kapal internasional dan 8.511 kapal domestik.
Adapun arus petikemas pada tahun 2022 mencapai 6.417.053 twenty foot equivalent units (TEUs) yang berasal dari petikemas internasional 4.506.360 TEUs dan petikemas domestik 1.910.693 TEUs.
“Sedangkan untuk barang non-petikemas tercatat 14.612.729 Ton yang terdiri dari 7.115.728 Ton barang non-petikemas internasional dan 6.533.530 Ton barang non-petikemas domestik”, ujar Hadi Syafitri.[am]