Muswil ALFI Jateng 2023 Resmi dibuka, Ini Pesan Gubernur Ganjar Pranowo ke Pebisnis Logistik Jateng

  • Share
Kabid Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Dinas Perhubungan Pemprov Jawa Tengah, Heribertus Slamet Widodo memukul Gong untuk membuka Muswil ke 5 ALFI Jateng sekaligus mewakili Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.(Photo:Logistiknews.id/am)

LOGISTIKNEWS.ID – Bukan sekedar mendukung, Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) Jawa Tengah (Jateng) harus lebih berperan aktif dalam mensupport pertumbuhan perekonomian di Jawa Tengah (Jateng).

Hal tersebut dikemukakan Kepala KSOP Pelabuhan Tanjung Emas Semarang Herwanto saat memberikan sambutan pada acara Musyawarah Wilayah (Muswil) ke 5 – DPW Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) Jawa Tengah (Jateng) dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Tahun 2023, yang digelar pada Kamis (16/3/2023).

Selain itu, Herwanto juga mengajak pelaku usaha anggota ALFI di Jateng untuk medorong national logistic ecosystem (NLE).

Mengambil tema ‘Membangun Kinerja Logistik yang Tangguh di Era Digital Guna Mendukung Pemulihan Ekonomi Jawa Tengah & DIY’, Muswil tersebut diikuti  perusahaan anggota ALFI Jawa Tengah dan tamu undangan lainnya.

Pada kesempatan tersebut, Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo dalam sambutannya yang dibacakan Kabid Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Dinas Perhubungan Pemprov Jawa Tengah, Heribertus Slamet Widodo, mengapresiasi atas terselenggaranya Muswil ALFI Jateng 2023.

“Saya berharap Muswil ini bisa menghasilkan yang terbaik untuk ALFI Jateng dan perekonomian Jawa Tengah,” ujarnya sekaligus membuka secara resmi Muswil ALFI Jateng 2023.

Disampaikan, bahwa pertumbuhan ekonomi di Jawa Tengah sepanjang tahun 2022, masih diatas 5,2% meskipun persoalan pandemi Covid 19 belum seluruhnya tuntas saat itu.

“Kami juga mendorong agar sistem logistik daerah (Sislogda) bisa terintegrasi dengan national ligistic ecosystem atau NLE. Inilah yang kami tunggu-tunggu. Mudah-mudahan ALFI Jateng bisa mendukung kinerja logistik di Jateng dan mendongkrak investasi untuk pertumbuhan ekonomi Jateng,” ucap Heribertus.

Ketua Panitia Muswil ALFI Jateng Deli Setiono dalam sambutannya mengatakan sesuai daftar sudah ada 97 perusahaan yang mengikuti Muswil kali ini.

Saat ini, hampir 85% perusahaan anggota ALFI Jateng merupakan kategori usahan mikro, kecil dan menengah atau UMKM.

Kolaborasi

Sedangkan Hari Sutanto, Wakil Ketua Umum Bidang Maritim dan Pelabuhan DPP ALFI Hari Sutanto, yang mewakili Ketua Umum DPP ALFI Yukki Nugrahawan Hanafi, dalam sambutannya menyampaikan untuk membangun kinerja logistik mesti mendorong pengembangan komunitasnya.

Hadir pada kesempatan itu, Soraya (Kadin Jawa Tengah) , General Manager Pelabuhan Tanjung Emas, Ketua Umum KADIN Jateng, dan para Ketua Asosiasi wilayah di Jateng.

Soraya dari Kadin Jateng saat menerima plakat dari DPW ALFI Jawa Tengah (photo:Logistiknews.id)

Pada kesempatan itu, hadir juga Ketua DPW ALFI DKI Jakarta Adil Karim dan jajaran pengurus lainnya, Ketua DPW ALFI Jawa Timur Sebastian Wibisono dan jajarannya, Ketua ALFI  Kalimantan Barat Dharmayadi dan jajarannya, Ketua ALFI Bali Gung Bayu Joni, Ketua ALFI Kalimantan Timur M Gobel, dan Ketua Alfi Jawa Barat M Nuh.

Sesuai AD/ART, Muswil adalah perangkat organisasi yang harus dilaksanakan setiap lima tahun sekali oleh DPW ALFI/ILFA untuk menetapkan kebijakan ALFI Wilayah; menyusun program kerja menetapkan Anggaran Pendapatan dan Anggaran Belanja; membahas dan mensahkan Pertanggung Jawaban Dewan Pengurus Wilayah; dan memilih serta memberhentikan Dewan Pengurus Wilayah.

Hari mengatakan, untuk membangun kinerja logistik, ALFI/ILFA Jateng (bersama pemangku kepentingan lainnya) diharapkan dapat membangun eksosistem logistik di Jateng yang lebih efektif, efisien dan produktif dengan memperhatikan faktor penggerak utamanya, yaitu: Komoditinya, Regulasi dan Infrastrukturnya. Selain itu Teknologi Informasi & Komunikasi, Penyedia jasa logistik dan Sumber Daya Manusia (SDM)-nya.

Sebab, ujar Hari, bisnis logistik dan rantai pasok tidak mengenal batas waktu dan wilayah, sehingga kita dituntut memiliki SDM yang inovatif, kreatif, dinamis dan kolaboratif untuk mencapai kesuksesan bisnis.

“ALFI/ILFA Jateng merupakan salah satu DPW yang berhasil dalam mengembangkan kualitas SDM-nya, baik melalui Pendidikan di ALFI Institute maupun melakukan uji kompetensi profesi melalui LSP Logistik Insan Prima,” ucapnya.

Hari Sutanto, Wakil Ketua Umum Bidang Maritim dan Pelabuhan DPP ALFI Hari Sutanto, yang mewakili Ketua Umum DPP ALFI Yukki Nugrahawan Hanafi, saat menyampaikan sambutan.

Selain itu, ujar Hari, membuka pola pikir pebisnis juga penting, agar kita dapat menyesuaikan dengan perkembangan bisnis di tingkat nasional maupun global.

Bisnis logistik dan rantai pasok tidak hanya berkutat di Pelabuhan atau bandara, tetapi kegiatan ekonomi dari hulu hingga hilir.

Isu Penting

Di tengah menurunnya kasus Pandemi Covid-19 dan Indonesia kini mengarah ke era endemic, Hari juga mengingatkan persoalan tantangan global yang perlu di antisipasi karena berimbas ke Indonesia, antara lain terjadinya krisis energi dan krisis pangan global, akibat perang Rusia-Ukraina.

Ancaman lain yang juga sangat mengkhawatirkan perekonomian dunia saat ini adalah perubahan iklim global dan banyaknya bencana alam (kekeringan, banjir, tanah longsor, gempa bumi, dll) di berbagai negara, termasuk di Indonesia.

Permasalahan global tersebut kini telah mengganggu rantai pasok (supply chain) global, yang juga menganggu rantai pasok di Indonesia, sehingga mengakibatkan langkanya container, ruang kapal terbatas dan tarif kapal melonjak tinggi, dll.

Hiper Inflasi di banyak negara dan naiknya suku bunga bank sentral di AS dan negara lainnya, termasuk Indonesia.

Kita patut bersyukur perekonomian Indonesia masih tumbuh 5,3% tahun lalu dengan inflasi relative rendah, yaitu 5,51% pada tahun 2022.

“Karenanya transformasi bisnis logistik ke arah yang lebih luas ke rantai pasok (supply chain), sehingga kita tidak bisa lagi hanya mengandalkan kegiatan di Pelabuhan atau Bandar Udara, tetapi kita harus mengubah strategi dan menyesuaikan perkembangan ekosistem perekonomian nasional dan global,” paparnya.

Perekonomian Jateng

Menurut data BPS PDRB Jateng hingga Semester III tahun 2022 mencapai Rp. 396,6 triliun. Dengan asumsi bahwa biaya logistik saat ini mencapai sekitar 23,5%, maka nilai binis Logistik di Jateng pada tahun lalu mencapai sekitar Rp. 93,2 triliun.

Pada periode yang sama tahun 2022, realisasi penanaman modal di Jateng mencapai Rp 44,99 triliun. Data Ini menunjukkan bahwa Jateng menjadi potensi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.

Pertumbuhan ekonomi Jateng mancapai 5,24% tahun 2022, ini lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi nasional (5,01%).

Investasi yang terus meningkat dan pertumbuhan ekonomi yang tinggi di Jateng merupakan peluang yang sangat besar bagi anggota ALFI di Jateng. Karena itu sudah saat pelaku logistik di Jateng bisa memanfaatkan peluang bisnis tersebut sebaik-baiknya.[Akhmad M]

  • Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *