LOGISTIKNEWS.ID – Pelaku usaha logistik di Provinsi Jawa Barat (Jabar) mengaku belum mengetahui adanya gagasan PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) yang bakal menyiapkan fasilitas ‘Hub Logistik’ di rest area Jalan Tol Cibitung-Cilincing (JTCC) untuk memperkuat konektivitas arus barang dan logistik hinterland ke dan dari pelabuhan Tanjung Priok.
“Kami belum mengetahui soal rencana itu, apakah sudah disosialisasikan kepada pelaku usaha ?, sehingga kami tidak bisa berkomentar lebih banyak lagi,” ujar Ketua Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) Jawa Barat, M.Nuh Nasution kepada Logistiknews.id, pada Jumat (7/7/2023).
Dia mengungkapkan, daerah penyangga industri (hinterland) pelabuhan Tanjung Priok selama ini didominasi dari Jawa Barat dan sekitarnya atau lebih dari 65%.
Ruas tol JTCC pembangunannya dimulai sejak tahun 2017, dan merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional yang dibangun dan dioperasikan oleh PT Cibitung Tanjung Priok Tollways (PT CTP), yang dimiliki oleh PT Akses Pelabuhan Indonesia dan PT Menara Maritim Indonesia.
Kedua perusahaan tersebut merupakan anak usaha PT Pelindo Solusi Logistik (SPSL), yang merupakan salah satu subholding Pelindo di bidang logistik dan hinterland development.
Perusahaan atau operator trucking dari dan ke pelabuhan Tanjung Priok juga mengaku masih bingung dengan rencana pembangunan hub logistik atau logistic hub baru di Jalan Tol Cibitung-Cilincing itu.
Ketua Umum DPP Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) Gemilang Tarigan mengungkapkan, sosialisasi terhadap konsep itupun dinilainya masih sangat minim kepada pelaku usaha logistik.
“Kami ini selaku player truk logistik, bertanya-tanya yang dimaksud dengan hub itu seperti apa ?. Apalagi rencananya lokasinya di rest area. Apakah nantinya bisa bikin logistik efisien atau justru sebaliknya lebih mahal,” ujar Gemilang kepada Logistiknews.id.
Menurutnya, menggagas fasilitas hub logistik mestinya telah melalui kajian konprehensif melibatkan stakeholders terkait termasuk para pelaku bisnisnya.
“Jangan lalu kita menyiapkan fasilitas seperti itu (hub), semata-semata hanya ingin agar angkutan (truk) logistik menggunakan jalan tol Cibitung-Cilincing yang saat ini kami nilai biaya tolnya justru mahal,” papar Gemilang.
Sebelumnya, Direktur Utama PT Pelindo Solusi Logistik Joko Noerhudha menjelaskan Logistic Hub ini akan menyatu dengan rest area. Di Logistic Hub, para pemilik barang bisa mengkonsolidasikan barangnya agar bisa diangkut melalui kapal dengan biaya yang lebih efisien. Pasalnya,tidak jarang ada perusahaan yang mengirim barang tak sampai satu kontainer.
Pelindo meyakini, kehadiran kawasan logistik terpadu di wilayah tersebut akan berfungsi sebagai titik bagi perseroan agar dapat memberi nilai tambah pada produk-produknya sebelum didistribusikan secara luas.
Hub logistik tersebut juga diharapkan mempermudah perusahaan dalam mengkonsolidasikan kargonya sebelum masuk ke pelabuhan. Adapun mulai 1 Juli 2023, pemberian diskon tarif JTCC juga masih diberlakukan.[am]