LOGISTIKNEWS.ID – Berkolaborasi dengan ALFI Institute, Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) Sumatera Barat melakukan penandatangan kerjasama/MoU dengan Politeknik (Poltek) Negeri Padang, Prodi Logistik Perdagangan Internasional.
MoU tersebut dilakukan antara Wakil Direktur Bidang Kerjasama Politeknik Negeri Padang, Ihsan Lumasa Rimra, SST.,M.Sc dengan Ketua Umum DPW ALFI Sumbar, Rifdial Zakir, SE, di Padang pada Selasa (25/7/2023). Turut menyaksikan pada kesempatan itu, Kepala Dinas Perindustrian & Perdagangan Prov. Sumatera Barat, Novrial, SE., MA. Ak.
Dalam sambutannya, Ketua Umum DPW ALFI Sumbar, Rifdial Zakir mengemukakan, pertumbuhan ekonomi nasional dan internasional mengarah pada era pasar global dan digitalisasi sehingga diperlukan pilar kekuatan logistik dan rantai pasok (supply chain) di tanah air.
Berkaitan dengan itu, sebagai asosiasi yang menaungi perusahaan anggota dalam bidang freight forwarding, logistik dan rantai pasok, ALFI terus berupaya membangun kekuatan dengan berbagai pemangku kepentingan dalam memperkuat tatanan logistik & rantai pasok nasional.
“Dengan kolaborasi melalui MoU ini diharapkan dapat meningkatkan kompetensi SDM Logistik di Indonesia pada umumnya dan di Sumatera Barat sehingga mampu mendorong pertumbuhan ekonomi nasional,” ujar Rifdial.
Bisnis logistik, imbuhnya, merupakan bisnis pergerakan barang end to end yang melalui berbagai proses, dari shipper sampai consignee proses pengumpulan (collecting), penyortiran (sorting), transportasi (transportation) dan pengiriman (delivery) maupun proses pengurusan dokumen (integrated documents), warehouse dan inventory dalam upaya peningkatan layanan freight forwarding logistik dan rantai pasok sampai ke pengguna akhir.
Dia menjelaskan, oleh karenanya para penyelenggara bisnis logistik harus bisa bersaing dengan layanan logistik lain yang dikembangkan oleh perusahaan dengan beradaptasi secara l makro yang bisa berpengaruh maju mundurnya bisnis logistik itu.
“Kepuasan pelanggan, ketepatan waktu penyampaian barang serta keamanan merupakan faktor-faktor yang sangat penting dalam menghadapi tantangan-tantangan bisnis di era perdagangan bebas saat ini,” ucap Ketua DPW ALFI Sumbar.
Untuk itulah, kata Rifdial, ALFI Sumbar menggandeng ALFI lnstitute yang merupakan lembaga pendidikan dan penyelenggara pendidikan vokasi berbasis nasional dan terakreditasi secara golbal (FIATA- Federation Internastional Freight Forwarders & Logistics Association). Juga telah menjadi bagian dari Asia Pacific (Escap) dan Asean (AFFA- Asean Federation Freight Forwarder Association) dan Kadin Indonesia ataupun daerah.
“Sehingga SDM yang dihasilkan melalui diklat yang berbasis antara pendidikan formal dan industri itu merupakan salah satu kunci keberhasilan logistik & rantai pasok dan diakui secara nasional maupun internasional lantaran memiliki nilai tambah di pasar kerja logistik dalam dan luar negeri,” ujarnya.
Rifdial menegaskan, dengan MoU maka Poltek Negeri Padang, DPW ALFI Sumbar dan ALFI Institute Sumbar, melakukan kolaborasi pengembangan SDM melalui kerjasama pendidikan dan pelatihan bidang freight forwarding logistik dan rantai pasok.
“Hal ini juga sebagai langkah awal untuk mengoptimalkan potensi pengembangan SDM para pemangku kepentingan di kampus sehingga diharapkan dapat mempercepat dan sinkronisasi terhadap output khususnya mahasiswa mahasiswi, tenaga pengajar dengan berbasis standard kurikulum perguruan tinggi dan standard pendidikan secara internasional, serta uji kompetensi dari lembaga sertifikasi profesi guna optimalisasi nilai tambah dalam rangka kompetisi dunia kerja yang semakin berkembang,” paparnya.
Penyempurnaan Kurikulum
Rifdial menegaskan, Indonesia juga turut dalam berbagai kesepakatan internasional yang bersifat mengikat, diantaranya Apec (Asia Pasific Economic Cooperation), Gatt, WTO (World Trade Organization) dan AFTA (Asian Free Trade Area) serta di Asean melalui ACTS (Asean Customs Transit System), Affam, dalam bidang multimoda transport dan Affafgit (Affa – asean Framework Agreement Facility Goods in Transit) dan kerjasama lainnya.
“Sebagai konsekuensinya, Indonesia harus siap menghadapi arus perdagangan yang berkembang yang didukung oleh peran teknologi transformasi, telekomunikasi dan informasi dengan upaya harmonisasi sistem logistik yang berkelanjutan,” ujar Rifdial.
Pada kesempatan yang sama, Wadir Bid. Kerjasama Politeknik Negeri Padang (PNP) Ihsan Lumasa Rimra, mengemukakan Prodi D4 Logistik Perdagangan Internasional di PNP sudah memulai melakukan pembelajaran pada tahun ini.
“Karenanya dibutuhkan kolaborasi dengan praktisi logistik untuk menyempurnakan kurikulum akademik, kerjasama pengajar praktisi dari ALFI,” ucapnya.
Selain itu, melalui MoU juga diharapkan adanya kesempatan magang para mahasiswa/i PNP di dalam perusahaan anggota ALFI serta mengikuti pelatihan dan sertifikasi ALFI Institute untuk para dosen maupun mahasiswa/i PNP.
Kadis Perindustrian dan Perdagangan Prov. Sumatera Barat, Novrial, mengatakan instansinya mengapresiasi MoU tersebut, sekaligus mendukung peningkatan SDM logistik melalui pendidikan dan vokasi serta program pengembangan profesi logistik dan sertifikasi yang ada di ALFI Institute untuk optimalisasi potensi ekonomi dan sumber daya di Sumbar agar mampu bersaing maksimal di pasar global.
“Semoga program pendidikan ALFI ini juga masuk ke dalam jajaran instansi pmerintah untuk meningkatkan pengetahuan ASN terhadap sektor logistiK,” harap Novrial▪︎ [redaksi@logistiknews.id]