LOGISTIKNEWS.ID – Payung hukum penerapan STID di pelabuhan Teluk Bayur, Padang Sumatera Barat (Sumbar) perlu diperkuat melalui Peraturan Dirjen Perhubungan Laut Kemenhub untuk memberikan kepastian bagi pelaku usaha.
Seiring dengan itu, Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) Padang Sumatera Barat mendukung penuh pelaksanaan identitas tunggal trucking atau single truck identity document (STID) angkutan peti kemaa di pelabuhan Teluk Bayur Sumatera Barat mulai 1 September 2023.
Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas II Teluk Bayur Jondra Juis, mengatakan program STID dan Simon TKBM di Teluk Bayur sudah masuk dalam Program Stranas PK dalam rangka Reformasi Tata Kelola Pelabuhan Melalui dalam rangka peningkatan kinerja dan operasional dan Low Cost Logistic di Pelabuhan tersibuk di Sumatera Barat itu.
“Kami juga masih menunggu aturan Perdirjen Hubla-nya. Namun begitu semua persiapan untuk implementasi Simon TKBM dan STID di Teluk Bayur tetap dlakukan, dan siap implementasi per 1 September 2023,” ucap Jondra, saat ditemui di kantor General Manager Regional 2 Pelabuhan Teluk Bayur, pada Selasa (15/8/2023).
Sementara itu, Ketua Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) Sumatera Barat (Sumbar) Rifdial Zakir, mengatakan prinsipnya pelaku logistik di Sumatera Barat sangat mendukung implementasi STID di pelabuhan Teluk Bayur.
“Alasannya, selain untuk percepatan sistem logistik digital, hal itupun merupakan bagian program dari national logistic ecosystem (NLE). Selain itu kita juga mesti memacu kompetensi SDM di bidang logistik tersebut,” ucapnya, kepada wartawan di Padang pada pada Selasa (15/8/2023).
Untuk itu, ALFI Sumbar menyarankan, untuk verifikasi dokumen kelengkapan STID di pelabuhan Teluk Bayur, jangan terlalu <span;>saklek<span;> atau sebaiknya bertahap agar dapat menyesuaikannya, sehingga tidak ada kendala dalan pengiriman barang atau logistik dari dan ke pelabuhan Teluk Bayur.
“Pada tiga bulan pertama saat implementasi dilakukan hendaknya dilakukan bertahap. Karena kemungkinan banyak armada truk yang secara administrasi surat kendaraanya belum lengkap. Jadi paralel saja, STID berjalan dan mereka (trucking) yang belum lengkap diberikan waktu untuk mengurus kelengkapan administrasinya seperti KIR dan lainnya. Tetapi trucking tersebut masih tetap bisa berkegiatan di pelabuhan Teluk Bayur,” ujar Rifdial yang juga sebagai Wakil Ketua Umum Kadin Sumatera Barat bidang Logistik & Supply Chain Management.
Namun, saat ditanya soal mayoritas truk kontainer di Teluk Bayur yang masih gunakan armada jenis tronton, Rifdial mengemukakan selain cost operasional truknya bisa lebih rendah, juga lantaran umumnya barang kontainer dari Teluk Bayur di angkut ke luar kota Padang seperti ke Solok dan Bukit Tinggi yang tidak memungkinkan menggunakan truk jenis trailer karena kontur jalan yang berkelok tajam.
Pelabuhan Teluk Bayur, Padang Sumatera Barat siap meluncurkan Go Live Implementasi Sistem Layanan Single Truck Identification Data (STID) dan Sistem Monitoring Tenaga Kerja Bongkar Muat (Simon TBKM) pada awal bulan depan.
Hal tersebut, guna mendukung pelaksanaan program Strategi Nasional Pencegahan Korupsi (Stranas PK) di Pelabuhan Teluk Bayur melalui penguatan dan penerapan kebijakan standar pelayanan Pelabuhan khususnya terkait pelaksanaa kegiatan usaha terkait angkutan di perairan.[Akhmad Mabrori]