LOGISTIKNEWS.ID – Dalam rangkaian Asean Shipper Alliance (ASA) dan Global Shippers Alliance (GSA) Annual Meeting 2023 digelar pada 4-6 September di Petaling Jaya Selangor Malaysia, Dewan Pemakai Jasa Angkutan Indonesia (Depalindo) / Indonesia National Shippers Council (INSC) bertemu langsung dengan Menteri Transportasi Malaysia YB Tuan Loke Siew Fook.
Pertemuan Depalindo dan Menteri Transportasi Malaysia pada Selasa (5/9/2023) itu, selain sebagai ajang silatuhami dan mempererat hubungan kerjasama di sektor kepelabuhanan, transportasi dan logistik, juga untuk mencari solutif dalam mendorong competitivness di sektor tersebut.
“Banyak hal yang kami diskusikan yang pada intinya bagaimana upaya kita bersama untuk mencari role model dalam mendorong kelancaran arus barang di pelabuhan serta menekan biaya logistik. Malaysia juga bisa menjadi benchmark dalam hal ini, karena negara tersebut sangat konsen mencegah masuknya barang ilegal, narkoba maupun senjata ilegal impor,” ujar Ketua Umum Depalindo /INSC Toto Dirgantoro yang dalam pertemuan itu didampingi Ketua Dewan Penasehat yang juga Ketua Umum GPEI Benny Soetrisno, Ketua Bidang Angkutan Depalindo Susilo, Ketua Bidang Pelabuhan dan Logistik Depalindo Achmad Ridwan Tentowi, Ketua Bidang Hukum Perundangan Samuel, Wakil Sekjen Mikhael dan Bendahara Jeremia.
Toto mengatakan, keseriusan Malaysia dalam mencegah masuknya barang ilegal ke negara tersebut ditandai lebih dari 60 unit alat pemindai canggih peti kemas atau Hi-Co Scan telah dipasang di West Port, di gate in maupun gate out, sehingga ekspor maupun impor harus melaui alat pemindai itu.
Langkah ini, sebagai upaya nyata Pemerintah Malaysia dalam mencegah masuknya barang murah ilegal sehingga melindungi produk dalam negerinya.
“Depalindo juga mendorong agar semua fasilitas terminal peti kemas di pelabuhan Indonesia juga dipasangi Hico-Scan. Hal itu juga menjadi salah satu topik pembicaraan Depalindo saat bertemu Menteri Transportasi Malaysia,” ucapnya.
Toto mengungkapkan, Depalindo juga melakukan pertemuan dengan pihak Kedutaan Besar RI di Malaysia.

Dalam pertemuan itu, imbuhnya , dibicarakan soal upaya memacu neraca perdagangan dan produk-produk Indonesia yang dibutuhkan di Malaysia.
“Depalindo juga mendorong pasar ekspor ke Malaysia, khususnya untuk komoditi yang sangat dibutuhkan oleh pasar industri di Malaysia,” ucap Toto.
Sebagai informasi, Asean Shipper Alliance (ASA) dan Global Shippers Alliance (GSA) Annual Meeting 2023 ,membahas Sejumlah agenda penting dibahas dalam pertemuan pelaku bisnis dan wakil pemilik barang Asean dan global tersebut, antara lain mengenai upaya mengefisiensikan cost logistik serta soal masih kurangnya keterseediaan kontainer di beberapa negara, maupun biaya-biaya lainnya.
Dewan Pemakai Jasa Angkutan Indonesia (Depalindo) atau Indonesia National Shippers Council (INSC) tercatat sebagai Member of Federation of ASEAN Shippers’ Council (FASC) dan Member of Asia Shippers Alliance (ASA).
Secara resmi Depalindo diakui oleh Pemerintah RI melalui Surat Departemen Perdagangan No. 1728/M/DPSP/VIII/76 tertanggal 4 Agustus 1976 dan No. 325/Daglu/I/75 tertanggal 23 Januari 1976. Berdirinya Depalindo / INSC juga didukung oleh sejumlah asosiasi komoditi sebagai Pendiri dan Anggota, antara lain, sebagai Pendiri : Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API), Gabungan Perusahaan Karet Indonesia (GAPKINDO), Gabungan Perusahaan Ekspor Indonesia (GPEI), Asosiasi Eksportir dan Produsen Handicraft Indonesia (ASEPHI), Perum BULOG, Asosiasi Persepatuan Indonesia (APRISINDO), Asosiasi Eksportir dan Industri Kopi Indonesia (AEKI).
Adapun anggotanya, yakni; Asosiasi Produsen Syntetis Fiber Indonesia (APSYFI), The Indonesian Iron & Steel Industry Association (IISIA), Asosiasi Permebelan dan Kerajinan Indonesia (ASMINDO), Asosiasi Kakao Indonesia (ASKINDO), Asosiasi Panel Kayu Indonesia (APKINDO), Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI), Asosiasi Aneka Keramik Indonesia (ASAKI).
Depalindo juga terdaftar sebagai salah satu pendiri dan anggota Federation of ASEAN Shippers’ Council (FASC) yang dideklarasikan pada tanggal 3 April 1976 di Filipina yang ditandangani oleh Indonesia National Shippers’ Council, Malaysian National Shippers’ Council, Philippine Shippers’ Council, Singapore National Shippers’ Council dan Board of Trade of Thailand serta disaksikan oleh Presiden Filipina Mr. Ferdinand Marcos.
Depalindo juga sebagai member dan founder Asian Shippers’ Alliance (ASA) yang dideklarasikan pada tanggal 18 Maret 2015 di Surabaya yang ditandatangani oleh Indonesia National Shippers’ Council, Korean Shippers’ Council, Macau Shippers’ Association, Thai National Shippers’ Council, Shippers’ Council of Bangladesh, dan Hongkong Shippers’ Council.[redaksi@logistiknews.id]