LOGISTIKNEWS.ID – PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk dengan kode saham (IDX: IPCC), secara berkelanjutan melaksanakan In House Training ISPS Code Model Course 3.25 tentang Peningkatan Kesadaran Keamanan Untuk Seluruh Orang yang Beraktifitas Dan Atau Bekerja Di Fasilitas Pelabuhan.
Bahkan pada pekan lalu, IPCC juga telah menggelar pelatihan tersebut selama satu hari.
Manajemen IPCC, Direktur Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai Republik Indonesia (KPLP) Kementerian Perhubungan, Kabid KPLP, Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Tanjung Priok, turut hadir pada pelatihan itu.
Adapun pesertanya berasal dari staff operasional IPCC Branch Jakarta dan Mitra perusahaan bongkar muat (PBM)-Logistik IPCC, yang bekerjasama dengan Recognized Security Organization (RSO) PT YAPANINDO Konsultan sebagai fasilitator in house training.
Direktur KPLP Kementerian Perhubungan Jhon Kenedy, mengapresiasi penyelenggaraan pelatihan ISPS Code di IPCC itu.
Pelatihan ini diharapkan agar seluruh individu yang melakukan kegiatan pelayanan terminal khususnya terminal kendaraan mampu menerapkan tingkat keamanan dalam berbagai level.
“Selain itu mampu melaksanakan prosedur dalam keadaan darurat beserta rencana penanggulangannya serta menumbuhkan kesadaran selama melakukan pengamanan Pelabuhan sebagai objek vital nasional,” ujar Kenedy, melalui keterangan tertulisnya dikutip Rabu (19/6/2024).
Direktur Utama IPCC, Sugeng Mulyadi, menyampaikan perusahaan selalu berkomitmen secara komprehensif dan konsisten untuk mendukung dan mematuhi semua ketentuan yang tertuang dalam regulasi IMO dalam penerapan ISPS Code.
“Salah satunya dengan penyelenggaraan kegiatan In House Training tersebut,” ucapnya.
Dia mengungkapkan, hingga kini IPCC telah memberikan pelatihan kepada 142 pekerja dalam 3 batch atau sekitar 60% dari total pekerja bidang operasional. Sedangkan untuk mitra PBM maupun logistik Perusahaan mencapai 85% atau sejumlah 125 orang yang terbagi dalam 4 batch.
IPCC selalu berkolaborasi dengan para pemangku kepentingan di Pelabuhan Tanjung Priok dalam kegiatan Joint Exercise ISPS Code yang dikoordinasikan oleh Regional 2 Tanjung Priok.
Selain menyelenggarakan program training, imbuhnya, berbagai upaya dalam meningkatkan pelayanan dari sisi operasional juga dilakukan Perusahaan diantaranya memenuhi kewajiban latihan tanggap darurat secara berkala, audit internal, verifikasi SoCPF, tindakan perbaikan dari temuan audit ISPS Code.
“Kami juga melakukan pemeliharaan PFSP dan PFSA secara konsisten dengan terus menerus meningkatkan sistem keamanan yang sejalan dengan program sterilisasi Terminal IPCC,” ujar Sugeng.[redaksi@logistiknews.id]