LOGISTIKNEWS.ID- Ekosistem EV (electric vehicle) di Indonesia, kian berkembang dengan serbuan beragam merk dan tipe dari raksasa otomotif dunia seperti Tiongkok, Korea dan berbagai brand Eropa.
Sepanjang tahun 2024, PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IDX:IPCC) yang berada dalam klaster bisnis Multi Purpose di bawah PT Pelindo Multi Terminal (SPMT) mencatat telah menangani 22.000 unit mobil impor completely built up (CBU) Electric Vehicle dengan 3 brand paling banyak yaitu BYD, VINFAST dan AION.
Pada periode tersebut, performansi kargo alat berat melalui terminal khusus mobil yang dikelola operasikan IPCC juga tumbuh 7.354 unit atau meningkat 38,71% secara year on year (YoY) dimana hingga Desember 2024 berhasil menangani 26.352 unit.
Adapun dominasi peningkatan kargo Alat Berat terjadi pada terminal satelit khususnya Balikpapan, Belawan dan Makassar.
Direktur Utama IPCC Sugeng Mulyadi mengemukakan, dalam upaya mempertahankan kinerja perusahaan pada tahun 2024 lalu, transformasi dan standarisasi telah berhasil direncanakan dan tereksekusi dengan baik, seperti pembenahan pada proses bisnis, penggunaan teknologi, peningkatan infrastruktur dan fasilitas, revitalisasi suprastruktur dan peralatan, serta didukung dengan penataan SDM dan struktur organisasi dan penguatan HSSE menjadi kunci manajemen menorehkan capaian gemilang.
“Maka dari itu manajemen memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh pihak baik internal maupun eksternal atas kolaborasi strategis”, ujar Sugeng Mulyadi, melalui keterangan pers-nya pada Senin (20/1/2205).
Senior Manager Sekretaris Perusahaan IPCC, Endah Dwi menambahkan dalam upaya meningkatkan kinerja Perusahaan di tahun 2025, Manajemen telah menetapkan rencana-rencana Perseroan khususnya strategi pertumbuhan inorganik yaitu perluasan cakupan bisnis selain core, melakukan kolaborasi dengan pelaku bisnis, memperluas jangkauan wilayah layanan di dalam ekosistem terminal kendaraan.
Selanjutnya, untuk strategi pertumbuhan organik diantaranya meningkatkan status terminal menjadi dedicated car terminal dan memperkuat level of service.
“Pada tahun ini manajemen memiliki fokus memberikan pelayanan maksimal kepada para pengguna jasa dengan berbagai rencana pengembangan seperti : relokasi terminal domestik, ekspansi lahan di sekitar wilayah Perusahaan untuk menambah kapasitas penumpukan serta penataan lapangan penumpukan eksisting untuk PDC/VPC/Port Stock”, ujar Endah.
Sepanjang tahun 2024, IPCC behasil meraih kenaikan jumlah cargo yang ditangani hingga 15% atau 138.505 unit lebih banyak atau 1.057.831 unit full year 2024.
Selain kinerja cargo, jumlah kunjungan kapal yang sandar pada dermaga-dermaga yang dikelola IPCC meningkat 42% atau 878 kunjungan secara YoY atau secara total 2.978 Call.
Pencapaian yang lebih baik dari tahun lalu merupakan hasil transformasi yang dilakukan Perusahaan utamanya pada sisi SDM, Digitalisasi Sistem Operasi dan Integrasi layanan keuangan berbasis ERP pada tahun 2024.
IPCC juga berhasil meningkatkan penanganan cargo jenis truk/bus secara konsolidasi sebesar 174.609 unit hingga Desember 2024 tumbuh 69,21% YoY.
Pertumbuhan ini dapat tercermin dari tingginya kebutuhan akan sektor transportasi massal skala nasional, serta untuk mendukung program pemerintah dalam membangun ekosistem hilirisasi pertambangan salah satunya impor truk, baik berbasis bahan bakar fosil maupun berbasis listrik yang ramah lingkungan dan ramah lingkungan.
Di tengah menurunnya angka penjualan mobil dalam negeri tahun 2024 yang menurut GAIKINDO hingga 14,7% dibandingkan periode 2023, namun kinerja positif berhasil dicatatkan IPCC terhadap penanganan cargo CBU hingga periode Desember 2024 sebesar 856.870 unit atau meningkat 59.733 unit atau 7,49% secara YoY.[am]