TANJUNGPANDAN– Untuk meningkatkan pelayanan bongkar muat komoditi LPG di Pelabuhan Tanjungpandan segera mengoperasikan fasilitas pompa dorong untuk kegiatan bongkar komoditi LPG dari kapal tanker ke truk pengangkut untuk didistribusikan ke stasiun pengisian bahan bakar gas di sekitar Belitung.
Dalam persiapan pelaksanaan pengoperasian bongkar LPG ini, pada Rabu, 9 Juni 2021, Bupati Belitung, Sahani Saleh melakukan kunjungan dan melihat secara langsung persiapan pengoperasian bongkar LPG di Dermaga 8 di Pelabuhan Tanjungpandan.
Dalam kunjungan tersebut, Bupati Belitung turut didampingi KSOP Kelas IV Tanjungpandan, Anggiat Dauglas Silitong, General Manager PT Pelabuhan Indonesia II (Perero) Cabang Tanjungpandan, Hambar Wiyadi, GM PT PTP Cabang Tanjungpandan, Ade Affandi serta Direktur Utama PT Energi Laskar Pelangi, Miko.
Diharapkan dengan pengoperasian fasilitas pompa dorong untuk kegiatan bongkar LPG di dermaga 8 Pelabuhan Tanjungpandan akan meningkatkan kecepatan pendistribusian komoditi jenis LPG ini di kepaluan Belitung ini.
General Manager PT Pelabuhan Indonesia II (Perero) Cabang Tanjungpandan, Hambar Wiyadi, mengatakan, dengan pengoperasian fasilitas tersebut t<span;>entunya akan memberikan dampak positif bagi masyakarat di kepulauan Belitung.
Pertama, disamping kecepatan bongkar LPG ini, tentunya akan menurunkan biaya logistik untuk jenis komoditi ini. Yang sebelumnya distribusi LPG disupplay menggunakan tabung gas kosong dibawa ke pelabuhan untuk dibawa luar Pulau Belitung untuk mengisi gas/tabung kosong tersebut dan di bawa kembali ke Belitung melalui pelabuhan untuk distrubusikan ke penyalur/agen.
“Tentunya dengan fasilitas pompa dorong yang ada di pelabuhan penyaluran distribusi LPG ini dari kapal tanker didistribusikan ke truk pengangkut LPG dibawa ke stasiun-stasiun pengisian gas LPG,” ujarnya.
Kedua, kecepatan pelayanan distribusi LPG ini tentunya akan berdampak pada harga jual komoditi LPG sampai ke tangan konsumen/masyarakat. Sehingga tidak terjadi lagi kelangkaan komodoti LPG di Kepulauan Belitung yang menimbulkan harga jual LPG menjadi tinggi di tangan masyakarat.
Ketiga, mengurangi tingkat resiko kerugian, kecelakaan dan kelangkaan komoditas LPG akibat lamanya pengisian tabung gas kosong LPG yang harus dikirim ke luar Pulau Belitung.
Hambar mengatakan, mengingat pengiriman tabung/gas kosong dikirim ke luar pulau menggunakan kapal-kapal kecil, khususnya pada musim angin barat menimbulkan gelombang tinggi tentunya akan mengganggu pendiribusian LPD dari dan ke Pulau Belitung.
Kehadiran pelayanan LPG ini, imbuhnya, sangat dibutuhkan oleh masyakarat Belitung.
“Mengingat komoditi ini sering mengalami kelangkaan yang dapat berpengaruh pada harga jual komoditi ini menjadi tinggi, pada akhirmya akan berpengaruh pada timgginya angka inflasi di Belitung karena harga jual jenis komoditi ini menjadi tinggi sampai ke tangan konsumen/masyarakat,”ucap Hambar.