SAMARINDA – Pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) sangat dibutuhkan dalam era persaingan global saat ini.
Oleh karenanya, peningkatan kompetensi SDM juga menjadi upaya dan perhatian serius bagi pemangku kepentingan dalam bidang logistik khususnya para pelaku usaha Freight Forwarding/Logistics Service Providers.
Upaya tersebut sangatlah diperlukan guna mendukung perkembangan industri logistik yang sangat cepat berubah dan dinamis sekaligus meningkatkan peran dan kedudukannya sebagai pelaku logistik di Indonesia khususnya di wilayah Kalimantan.
Ketua Umum DPC Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) Samarinda, Mohamad Gobel, SH, CPFF mengemukakan, kolaborasi perkuatan dan membangun visi industri jasa logistik khususnya di Kalimantan sangat diperlukan.
“Hal ini agar dapat melihat Peluang pengembangan potensi Kalimantan secara geografis dan topografi dalam potensi pengembangan Kalimantan yang sangat baik dan cepat seiring dengan perkembagan logistik di Indonesia dan negara-negara lain termasuk ASEAN,” ujarnya, pada Senin (16/8/2021).
Disisi lain, imbuhnya, integrasi perkembangan logistik yang signifikan di Kalimantan melalui perkuatan dalam mensejajarkan SDM Kalimantan dengan Propinsi lain di Jawa dan wilayah lainnya di Indonesia serta internasional karena kegiatan Logistik bukan hanya pergerakan barang dalam negeri saja termasuk antar negara.
Gobel mengatakan, strategi pembangunan industri logistik dan rantai pasok di Kalimantan agar terintegrasi dan melalui dukungan pemerintah serta stakehokders terkait dengan mengadopsi perkembangan digitalisasi teknologi maupun perkuatan ekosistem logistik di Kalimantan serta diseluruh Indonesia.
Dia mengatakan, dalam rangka memacu kompetensi SDM Logistik tersebut, salah satu upaya melalui peningkatan capacity building SDM Kalimantan melalui Workshop Seri 1 yang diprakarsai oleh DPC ALFI Samarinda dan bekerjasama dengan ALFI Institute yang dilaksanakan pada Senin, 16 Agustus 2021.
Melalui Workshop yang mengambil tema Peran dan Kedudukan Logistics Service Providers melaui ALFI Standard Trading Condition itu diharapkan dapat membuka cakrawala atas peran dan kedudukan Penyedia Jasa Freight Forwarding/Logistics Service Providers dalam hubungan dengan pihak terkait termasuk seller dan buyer khususnya atas peran tanggung jawab, resiko dan biaya dan dalam hubungannya keterkaitan integrasi dengan pihak lain termasuk mata rantai transportasi, industri, perdagangan, perbankan dan IT.
Ketua Tim Pendidikan DPC ALFI Samarinda H. Widjanarko, CPFF menyampaikan Workshop ini diselenggarakan sekaligus menyambut Dirgahayu Kemerdekaan RI ke-76 yang diikuti sebanyak 130 peserta yang berasal dari Kalimantan.
“DPC ALFI Samarinda akan terus berupaya melaksanakan seri-seri selanjutnya dalam upaya peningkatan capacity building dan kualitas SDM Insan Logistik di Kalimantan serta wilayah lain umumnya untuk menjadikan SDM Logistik Kalimantan unggul dan profesional,” ucap Widjanarko.(am)