Kemenhub Jamin Kesetaraan Gender & Pendidikan di Sektor Maritim

  • Share

JAKARTA – Women in Maritime Indonesia (WIMA INA) terus berkomitmen mendukung peranan wanita di bidang maritim untuk membangun kembali dan meningkatkan peran wanita di bidang maritim di Indonesia.

Dalam memperingati Hari Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 2021, Women In Maritime Association Indonesia (WIMA INA) menggelar Webinar Nasional bertema ‘Pencapaian Perempuan Indonesia di Sektor Maritim & Launching Legal Help Desk’  yang diselenggarakan secara hybrid di Menara Kadin Jakarta.

Sebagai Keynote Speaker dalam Webinar ini adalah Plt. Direktur Jenderal Perhubungan Laut yang diwakili oleh Direktur Perkapalan dan Kelautan, Ahmad Wahid.

Dalam sambutannya, Ahmad Wahid menyampaikan bahwa Kementerian Perhubungan, melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, terus berupaya untuk memastikan dam menjamin bahwa perempuan Indonesia mendapatkan kesetaraan gender dan Pendidikan di sektor maritim.

“Hal ini berkaitan juga dengan akses terhadap sumber daya ekonomi sendiri,” ujarnya.

Ketua Umum WIMA INA Dr. Chandra Motik yang menjadi nara sumber dalam kegiatan itu mengemukakan, dalam rangka menyambut Hari Sumpah Pemuda yang jatuh pada 28 Oktober ini, WIMA INA memberikan warna berbeda,  dengan mengadakan Webinar Nasional bertajuk Pencapaian Perempuan Indonesia di Sektor Maritim & Launching Legal Help Desk.

“Legal help desk ini ditujukan untuk memberikan pendampingan bantuan hukum di bidang maritime bagi para pelaut dan pekerja wanita di setor kemaritiman ,”ucapnya.

Chandra Motik, merupakan pakar kelautan dan kemaritiman yang sangat langka di Indonesia. Dia aktif menggaungkan kepada Pemerintah dan masyarakat agar bangsa Indonesia kembali ke laut dan membangun budaya maritime demi mewujudkan Indonesia sebagai negara maritim.

Pada kesempatan yang sama, Carmelita Hartoto, Ketua Umum INSA dan waketum WIMA, menyampaikan bahwa peran perempuan di bidang maritim di Indonesia sudah memiliki cakupan yang cukup besar.

Hal ini, imbuhnya, bisa dilihat dari beberapa jabatan strategis yang telah dipegang perempuan di industri ini sejak beberapa tahun terakhir.

“Pemberdayaan perempuan pada sektor maritim bukan ditujukan menjadi pesaing bagi laki-laki, melainkan bersinergi antara keduanya,” ujarnya.

Irma Suryani Chaniago, Anggota DPR RI tahun 2021 – 2024 dan Komisaris independent PT. Pelindo, yang juga menjadi narasumber menyebutkan bahwa saat ini diperlukan adanya Undang-undang perlindungan kesetaraan gender.

Beleid itu untuk menjamin penghapusan diskrimanasi, kekerasan terhadap perempuan, penghapusan semua praktek yang membahayakan perempuan, dan menyadari pelayanan dan pekerjaan, memastikan bahwa perempuan dapat berpartisipasi penuh dalam kehidupan social, ekonomi dan politik.

Sedangkan Dothy, Direktur Teknik PT. Pelindo Terminal Petikemas yang juga Ketua Ikatan Alumni Swedia menyebutkan bahwa harus ada keseimbangan antara karir perempuan sebagai pemimpin dan sebagai perempuan yang mengabdi pada keluarganya.

“Untuk itu diperlukan kiat-kiat khusus dan tehnik untuk men-switch peran diantara peran sebagai pemimpin di organisasi dan di rumah,” ujar Dothy.

Webinar ini dimoderatori oleh Yanti Agustinova, Ketua Bidang Program WIMA INA dan sebagai MC, Indhira Gita Lestari, Corporate Affair Manager PT. Jakarta International Container Terminal.(*)

  • Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *