LOGISTIKNEWS – Unilever telah menandatangani kemitraan rantai pasokan kargo selama empat tahun dengan AP Moller – Maersk yang akan mulai tahun 2022.
Kemitraan usaha antara Unilever dan Maersk menandai perubahan besar dalam kontrak jangka pendek tahunan untuk angkutan laut biasanya digunakan dan dikelola. Nanum berdasarkan perjanjian tersebut, Maersk akan mengelola operasional transportasi laut dan udara secara internasional untuk Unilever yang didukung oleh platform NeoNav-nya.
Disamping itu juga akan melihat pengembangan dan pengelolaan Unilever’s International Control Tower Solution, yang akan mengkonsolidasikan pelaksanaan transportasi laut dan udara secara global.
“Kami sangat senang bahwa Unilever telah memilih keahlian logistik kami dan platform teknologi NeoNav untuk memberikan gambaran umum tentang hubungan yang membentuk operasional logistik laut dan udara. Pada saat yang sama NeoNav juga menawarkan wawasan yang dapat ditindaklanjuti tentang cara mengoptimalkan rantai pasokan, misalnya dalam hal emisi karbon,” kata Aymeric Chandavoine, Kepala Logistik & Layanan di AP Moller – Maersk, dikutip dari Seatrade Maritime News, pada Rabu (29/12/2021).
Pihaknya mengaku senang dapat bekerja sama dengan Maersk untuk menyatukan operasi logistik laut dan udara global yang digarapnya.
“Pendekatan menyeluruh ini tidak hanya memastikan layanan yang lebih baik bagi pelanggan kami dan mengurangi pemborosan bisnis, visibilitas tambahan juga akan membantu kami mengurangi risiko, meningkatkan kelincahan dalam bisnis, dan membantu kami mencapai target luas perusahaan kami untuk menjadi netral karbon pada tahun 2039,” kata Michelle Grose, VP Global Logistics and Fulfillment di Unilever.
Akuisisi
AP Moller-Maersk mengakuisisi Senator International yang merupakan perusahaan forwarder asal Jerman dalam meningkatkan pelayanan jasa barang melalui angkutan udara. Maersk mengakuisisi Senator dalam sebuah transaksi dengan nilai perusahaan sebesar $644 juta, dan pada saat yang sama mengumumkan pembelian dua pesawat kargo B777F dan penyewaan tiga pesawat kargo B767-300.
Langkah ini dilihat oleh Maersk sebagai upaya menambahkan fleksibilitas dan kelincahan dalam operasinya pada saat rantai pasokan global berada di bawah tekanan yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Pengiriman peti kemas telah menjadi pemenang secara finansial dan Maersk juga melaporkan rekor hasil Triwulan 3 dengan EBIT naik sekitar lima kali menjadi $5,9 miliar didukung pendapatan $16,5 miliar untuk periode yang sama di Triwulan 3.
“Dalam situasi pasar luar biasa yang sedang berlangsung ini, dengan permintaan tinggi di AS dan gangguan global pada rantai pasokan, perusahaan terus meningkatkan kapasitas dan memperluas penawaran kami untuk menjaga kargo tetap bergerak bagi pelanggan perusahaan,” kata Soren Skou, CEO AP Moller – Maersk.
Dia mengatakan, strategi integrator perusahaan adalah kunci untuk mendukung kebutuhan logistik end-to-end bagi pelanggan dengan merancang Ocean business yang lebih stabil, menumbuhkan penawaran logistik perusahaan dengan kuat, dan mengandalkan terminal otomatis dan efisien.
Apabila melihat akuisisi Senator International tersebut, Skou menjelaskan hal itu sebagai langkah alami ke depan dalam memperluas penawaran multi-logistik perusahaan.
“Kami mengumumkan akuisisi Senator International dan pemesanan pesawat tambahan, membangun kemampuan angkutan udara yang ada dan menambahkan lebih banyak fleksibilitas dalam pelayanan supply chain kepada pelanggan,” ucapnya.
Senator memiliki operasi angkutan udara sendiri dengan kapasitas terkontrol sendiri menggunakan sembilan belas penerbangan mingguan di seluruh jaringannya.
“Didirikan oleh ayah saya Uwe Kirschbaum pada tahun 1984, Senator telah berkembang menjadi perusahaan ekspedisi global yang cukup besar. Produk udara terkontrol Senator sendiri dimulai pada 2016 dan telah terbukti menjadi kisah sukses, ”kata Tim-Oliver Kirschbaum, CEO dan Pemegang Sahan di Senator.
Dia menambahkan, pasca bergabung dengan Maersk, pihaknya sangat yakin bahwa perusahaan akan dapat memberikan portofolio yang lebih luas lagi dengan kapasitas udara terkontrol sendiri serta juga dalam moda transportasi lainnya.
“Ini merupakan bagian dari rencana Maersk untuk mengendalikan sepertiga dari jaringan angkutan udara tahunan melalui tonase sendiri melalui campuran kepemilikan dan leasing. Armada dioperasikan oleh operator pesawat inhouse Star Air,”paparnya.(bram)