JAKARTA,Logistiknews – Kesatuan Pelaut Indonesia (KPI) meminta sosialisasi program pengurusan Buku Pelaut secara daring dapat di optimalkan lantaran masih banyak Pelaut yang belum memahami program tersebut.
“Program pengajuan Buku Pelaut secara online itu bagus, sehingga calon Pelaut tidak perlu datang secara fisik untuk menyampaikan dokumen persyaratan yang dimaksud. Tetapi fakta dilapangan banyak Pelaut di daerah-daerah yang masih harus mendatangi kantor-kantor Syahbandar atau instansi perhubungan laut setempat untuk mengurus itu,” ujar Presiden KPI Mathias Tambing, kepada Logistiknews.id, pada Senin (31/1/2022).
Dia berharap program pengurusan Buku Pelaut daring bisa mengakomodir kepentingan Pelaut secara keseluruhan bukan hanya terhadap Calon Pelaut yang baru lulus dari sekolah-sekolah pendidikan pelaut.
Pada akhir pekan lalu, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan melalui kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas I Tanjung Emas Semarang telah meluncurkan program Buku Pelaut Goes To Campus.
Program ini bertujuan untuk mengakomodir dan mengurai kepadatan dalam proses pelaksanaan pembuatan Buku Pelaut dengan cara jemput bola datang langsung ke sekolah-sekolah pelayaran sehingga proses pelayanan dokumen kepelautan menjadi lebih mudah, cepat dan mengurangi antrian.
Pelaksana tugas (Plt) Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kemenhub Arif Toha mengatakan Buku Pelaut ini akan menjadi dokumen resmi dan identitas para pelaut yang akan bekerja di atas kapal.
“Direktorat Jenderal Perhubungan Laut sangat mendukung program Buku Pelaut Goes to Campus ini, karena program tersebut merupakan inovasi di bidang pelayanan publik yang diinisiasi oleh Agen Perubahan Kementerian Perhubungan yang berasal dari KSOP Kelas I Tanjung Emas yaitu Taufik Abadi,” ujar Arif Toha pada Diskusi Bersama Media yang tergabung dalam Forum Wartawan Perhubungan (Forwahub) bertema Buku Pelaut Goes To Campus, di Semarang – Jawa Tengah, Jumat (28/1/2022).
Ke depan, Arif berharap program serupa dapat dilaksanakan di UPT Direktorat Jenderal Perhubungan Laut di seluruh Indonesia guna meningkatkan kenyamanan, kecepatan layanan dan mengurangi biaya kepada pengguna jasa pelayanan.
“Pelaut adalah pekerja kunci yang memiliki peran penting sebagai tulang punggung perekonomian sebuah negara. Untuk itu, Ditjen Perhubungan Laut akan terus mendukung dan memfasilitasi pelayanan bagi pelaut Indonesia,” jelasnya.
Lebih Efisien
Direktur Perkapalan dan Kepelautan Ditjen Hubla Kemenhub Ahmad Wahid menjelaskan kewenangan dalam hal penerbitan Buku Pelaut sesuai Peraturan Menteri Perhubungan NO. KM. 30 Tahun 2008 tentang Dokumen Identitas Pelaut dan Peraturan Dirjen NO. HK. 103/3/18/DJPL-16 tentang Pelayanan Publik bidang Kepelautan dengan menggunakan Sistem Informasi Buku Pelaut.
“Dalam kurikulum/silabus yang sudah berjalan, pelaksanaan pembutan buku pelaut terjadi dalam waktu yang hampir bersamaan, sehingga terjadinya antrian yang cukup panjang dalam proses pelaksanaan dan pembuatan buku pelaut online,”ungkapnya.

Oleh karena itu dia mengapresiasi adanya program Buku Goes To Campus yang dinilai telah berhasil menyelesaikan berbagai masalah yang selama ini kerap ditemui dalam proses pembuatan Buku Pelaut oleh para Taruna.
Rencananya, program buku pelaut Goes To Campus dapat dilaksanakan juga diseluruh Instasi Perhubungan di Seluruh Indonesia sehingga tidak ada lagi sekolah pelayaran yang merasa kesulitan dalam mendapatkan akses ke Buku Pelaut Online.
“Dengan adanya program Buku Pelaut Goes To Campus, gak lagi para taruna datang ke kantor kesyahbandaran untuk antri. Dan ke depannya pelayanan ini akan semakin diperluas ke seluruh Indonesia sehingga para pelaut dalam memperoleh buku pelaut akan semakin mudah,”ujarnya.
Kepala KSOP Kelas I Tanjung Emas Semarang M. Tohir menjelaskan, dalam pembuatan Buku Pelaut dalam Program Pembuatan Buku Pelaut Goes To Campus ini semua Taruna cukup melakukan pemberkasan melalui Manajemen Sekolah atau Kampus masing masing dan pihak KSOP akan melakukan Verifikasi serta pengambilan data ke sekolah hingga kewajiban pembayaran PNBP yang akan langsung dikirim ke kas Negara melalui akun virtual yang dikirim via email masing masing.
“Sehingga akhirnya nanti Kami akan menyerahkan dokumen Buku Pelaut ke pihak Manajemen Sekolah untuk langsung dibagikan ke Siswa / Taruna masing masing,” ujarnya.
Direktur Politeknik Ilmu Pelayaran (PIP) Semarang Capt. Dian Wahdiana mengapresiai program Buku Pelaut Goes To Campus yang dinilai lebih efisien. Mengingat jumlah taruna saat ini yang semakin meningkat sehingga inovasi dalam pembuatan buku pelaut sangat diperlukan.
“Efisiensi bukan hanya dari segi waktu tapi pemberkasan juga menjadi lebih simpel karena kita lakukan di kampus dan barulah rekan-rekan KSOP datang ke kita mengambil foto dan kalau sudah clear, kita tinggal tunggu dijadikan buku pelaut,” ucapnya.(*)