Pengamat Sebut Volume Kargo Internasional Melemah, Ini Sebabnya…

  • Share
Bambang Sabekti

LOGISTIKNEWS.ID – Pengamat kepelabuhanan mengungkapkan, dalam waktu dekat volume kargo ineternasional akan tetap lemah karena adanya liburan ‘golden week” di China.

“Meskipun spote rate terus mengalami penurunan sejauh ini, kontrak rate  juga mulai mengalami penurunan,” ujar Bambang Sabekti, pegiat dan pengamat kepelabuhanan, melalui keterangan tertulisnya yang diterima Logistiknews.id pada Kamis (13/10/2022).

Untuk menghentikan agar rate  tidak tenggelam lebih jauh, imbuhnya, operator kini telah memulai mengurangai kapasitas  kapal  dengan blank sailing. Bahkan di bulan Oktober tahun ini diperkirakan lebih dari puluhan kapal akan blank sailing dari Asia Port ke US West Coast port.

Pasalnya, kata Bambang, berdsarkan data yang diperolehnya, volume import dari Asia ke USA kini mengalami penurunan 20% untuk produk-produk rumah tangga, mesin, produk industri dan beberapa pakaian jadi.

“Sebagai contoh, Nike yang biasanya ekspor dari Jakarta ke USA dengan menghandle ratusan kontainer perminggunya juga mengalami penurunan. Hal itu lantaran tingkat inventory di gudang Amerika masih tinggi, karena menurunnya daya beli di negara itu akibat inflasi yang tinggi,” ucapnya.

Bambang menyebutkan, perekonomian China juga sedang mengalami perlambatan yang juga berdampak ke Indonesia, karena China adalah negara mitra dagang terpenting bagi Indonesia.

“Porsi ekspor Indonesia ke China 21%, sementara impor dari China ke Indonesia lebih dari 30% dari total impor kita,” paparnya.

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan Indonesia dengan China masih alami defisit sebesar 5,51 miliar Dollar AS di sepanjang Januari-Agustus 2022.

Adapun nilai ekspor komoditas nonmigas Indonesia ke China sepanjang Januari-Agustus 2022 mencapai 39,08 miliar dollar AS, sementara nilai impor dari China ke Indonesia sebesar 44,59 dollar AS.

Khusus untuk Agustus 2022 saja, perdagangan RI dan China tercatat defisit sebesar Rp 411,7 juta dollar AS. Angka itu terdiri dari nilai ekspor Indonesia ke China sebesar 6,16 miliar dollar AS, sedangkan nilai impor China ke Indonesia mencapai 6,57 miliar dollar AS.[am]

  • Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *