LOGISTIKNEWS.ID – Aktivitas transportasi dan pergudangan atau jasa logistik menjadi salah satu sektor jasa yang berkontribusi positif pada pertumbuhan perekonomian DKI Jakarta.
Selain itu, sektor logistik juga merupakan sektor usaha yang menjadi urat nadi perekonomian nasional.
Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta, telah merilis, bahwa perekonomian Jakarta terus menunjukkan perbaikan. Bahkan, pada triwulan III-2022 ekonomi Jakarta tumbuh 5,94 persen (y-on-y).
Dari sisi pengeluaran, tiga komponen dengan pertumbuhan tertinggi adalah Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga (PKRT), Pengeluaran Konsumsi Lembaga Non-Profit yang Melayani Rumah Tangga (PKLNPRT), dan Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB).
Sementara itu dari sisi produksi, adalah lapangan usaha Jasa Lainnya; Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum; serta Transportasi dan Pergudangan atau Logistik.
Pertumbuhan itu, ungkap BPS DKI Jakarta, lantaran menurunnya kasus COVID-19 mendorong peningkatan aktivitas masyarakat. Masyarakat kembali beraktivitas secara normal, baik untuk bekerja, sekolah, bisnis, berwisata, dan berbagai aktivitas lainnya. Hal ini mendorong peningkatan permintaan baik domestik maupun internasional.
Namun demikian, BPS juga mencatat bahwa pertumbuhan ekonomi Jakarta pada triwulan ini masih tertahan karena sejumlah faktor, di antaranya kenaikan harga komoditas secara umum.
Menanggapi hal tersebut, Ketua DPW Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) DKI Jakarta, Adil Karim mengemukakan, pertumbuhan kegiatan logistik maupun pergudangan pada triwulan III tahun ini disumbang pada peningkatan kegiatan logistik domestik, sedangkan untuk internasional cenderung melemah.
“Konsumsi domestik kita, baik secara nasional maupun khususnya di DKI Jakarta cukup besar. Hal inilah yang mampu mendongkrak aktivitas logistik dan pergudangan dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi Ibukota,” ujarnya pada Kamis (10/11/2022).
Adil mengakui hampir semua sektor, termasuk sektor logistik, telah beradaptasi untuk menyesuaikan diri dengan kondisi Pandemi Covid-19.
Adaptasi cepat yang dilakukan perusahaan logistik juga didorong oleh peningkatan volume produksi barang yang didorong oleh terus meningkatnya tingkat konsumsi.
Bahkan,imbuhnya, peningkatan produksi dan volume tersebut telah menjadi faktor kunci percepatan pemulihan ekonomi pasca pandemi. Peningkatan produksi dan tingkat konsumsi juga telah berpengaruh terhadap aktivitas logistik.
“Karenanya, layanan logistik agar selalu beradaptasi mengikuti perkembangan-perkembangan terbaru termasuk perkembangan perdagangan e-commerce, cold chain distribution, isu lingkungan, digitalisasi logistik dan lainnya,” ucap Adil Karim.[am]