OP Priok gandeng Stakeholders Sosialisasikan TBS di JICT, Apa Hasilnya Ya ?

  • Share
Gate JICT

LOGISTIKNEWS.ID – Kantor Otoritas Pelabuhan Tanjung Priok, menggelar Hearing dan Sosialisasi Terminal Booking System (TBS) bersama Instansi Pemerintah, Asosiasi Trucking beserta anggotanya, dan Perusahaan Truk Pelaksana STID Non Asosiasi (Mandiri) di Pelabuhan tersibuk di Indonesia itu.

Kegiatan yang dilaksanakan secara daring pada Senin (14/11/2022) itu dalam rangka penerapan TBS di Pelabuhan Tanjung Priok sebagai bagian dari penerapan Single Truck Identification Data (STID), dimana pilot project TBS akan diterapkan pada PT. Jakarta International Container Terminal (JICT) dalam waktu dekat.

Hearing dan sosialiasi tersebut juga melibatkan para Direktur Perusahaan Anggota Asosiasi APTRINDO DKI Jakarta, Para Direktur Perusahaan Anggota Asosiasi Organda/Angsuspel DKI Jakarta, Para Direktur Perusahaan Anggota Asosiasi Klub Logindo DKI Jakarta, dan Para Direktur Perusahaan Truk Pelaksana STID Non Asosiasi (Mandiri).

Sebagaimana diketahui, Program (TBS) segera diterapkan di Jakarta International Container Terminal (JICT), Pelabuhan Tanjung Priok.

Ketua Umum DPP Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) Gemilang Tarigan, sebelumnya mengungkapkan, secara tertulis asosiasinya telah dimintai masukan dan saran dalam pelaksanaan TBS di JICT itu yang nantinya akan dituangkan melalui Surat Keputusan Kantor Otoritas Pelabuhan Tanjung Priok.

“Sebelum TBS di JICT di implementasikan, stakeholders saat ini telah dimintai saran dan masukan untuk itu,” ujar Gemilang Tarigan.

Dia menegaskan TBS di pelabuhan Tanjung Priok Jakarta sejauh ini mendapat dukungan penuh dari para operator truk di pelabuhan tersibuk di Indonesia itu.

“Selain pihak trucking, cargo owner hingga operator terminal peti kemas juga menjadi pihak yang paling diuntungkan dengan adanya TBS itu lantaran layanan logistik dari dan ke pelabuhan Priok bisa semakin efisien,” ucapnya.

Disisi lain, imbuhnya, teknologi digital trucking dalam bisnis jasa logistik memudahkan mekanisme perusahaan jasa logistik dalam mendapatkan informasi secara jelas karena sistem dan jaringan sudah terintegrasi satu sama lain. Teknologi itu membuat pengiriman menjadi lebih efisien dan meningkatkan mobilitas.

Sebelumnya, Kepala Kantor Otoritas Pelabuhan Utama Tanjung Priok, Capt.Wisnu Handoko mengungkapkan TBS akan diintegrasikan melalui sistem IT  Badan Usaha Pelabuhan (BUP) atau Terminal dengan melibatkan para perusahaan truk ataupun asosiasinya di pelabuhan Priok. Adapun peran OP Tanjung Priok dalam kaitan ini mengawasi bagaimana sistem itu bisa berjalan secara akuntabel dan transparan.

Sebagaimana diketahui, Pemerintah RI melalui Kementerian Kominfo, saat ini sedang mengoptimalkan penerapan teknologi digital pada setiap sektor industri untuk memaksimalkan transformasi digital yang kian masif.

Tansformasi rantai pasok dan logistik yang berbasis teknologi digital juga terus didorong pertumbuhannya guna meningkatkan efisiensi biaya logistik, menurunkan biaya administrasi dan meminimalisir biaya-biaya lainnya.[am]

  • Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *