Sudah Setahun Merger, Pelindo Siap Revitalisasi Fasilitas eks JICT-2 

  • Share
Dirut Pelindo, Arif Suhartono, saat memberikan penjelasan kepada wartawan di pelabuhan Tanjung Priok, pada Jumat (23/12/2022)-Photo" Akhmad Mabrori/Logistiknews.id

LOGISTIKNEWS.ID – PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) akan merevitalisasi fungsi fasilitas eks terminal 2-Jakarta International Container Terminal (JICT-2) di kawasan pabean pelabuhan Tanjung Priok.

Dirut Pelindo Arif Suhartono mengungkapkan, revitalisasi fasilitas tersebut dengan melakukan perbaikan container yard serta pendalaman kolam dermaga eks JICT-2  dari sebelumnya -9 meter low water spring (LWs) menjadi -12 meter LWs.

“Proses itu (memperdalam) dermaga eks JICT-2 akan kita lakukan. Dan nantinya tetap peruntukkan fasilitas terminal tersebut sebagai layanan kontainer,” ujarnya menjawab Logistiknews.id, saat Forum Group Discussion Update Satu Tahun Paska Penggabungan Pelindo Bersama Forwami, pada Jumat (23/12/2022).

Kendati begitu, Dirut Pelindo belum bersedia memastikan apakah peruntukkan eks JICT-2 itu nantinya untuk layanan kontainer ocean going (ekspor impor) atau antarpulau (domestik) lantaran saat ini juga sedang dilakukan pengembangan New Priok Container Terminal (NPCT) atau NPCT-2 guna menambah kapasitas layanan kontainer ocean going di pelabuhan Tanjung Priok.

“Yang jelas kita arahnya akan proses perbaikan eks JICT-2, namun untuk domestik atau internasional kita lihat nanti, belum kita putuskan,” tegas Arif.

Sebagaimana diketahui, saat ini terdapat lima fasilitas terminal kontainer yang melayani ekspor impor di pelabuhan Tanjung Priok yakni, JICT, TPK Koja, NPCT-1, Teminal MAL (NPH) dan Terminal 3 Pabuhan Tanjung Priok.

Setahun Merger

Dalam diskusi itu, Dirut Pelindo juga mengatakan, akan terus memacu peningkatan pelayanan jasa kepelabuhan dengan berbagai program unggulan guna memberikan layanan prima kepada pengguna jasa.

Setelah satu tahun dilakukan penggabungan atau merger BUMN pelabuhan tersebut, Pelindo semakin menguatkan komitmennya dalam mendukung program pemerintah mewujudkan layanan pelabuhan dan logistik nasional yang efektif dan efiesien.

“Menstandarisasi seluruh layanan operasional termasuk peti kemas maupun non peti kemas diseluruh pelabuhan yang dikelola Pelindo, memperpendek port stay dan cargo stay serta menjaga kepastian schedule kapal dengan perencanaan yang matang dan layanan yang lebih cepat,” ujar Arif Suhartono.

Semua upaya itu, imbuhnya, sesuai dengan tujuan merger Pelindo, yakni; meningkatkan konektivitas dan standarisasi pelayanan pelabuhan, mewujudkan layanan logistik terintegrasi dan keunggulan dalam operasional, komersial serta keuangan.

Group Head Management Integrasi Pelindo, Budi Pratomo, mengakui spektrum integrasi bisnis Pelindo sangat complicated mengingat menaungi sekitar 25.000 SDM (pekerja) dan jumlah anak usaha maupun cucu usaha yang tidak sedikit.[am]

  • Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *