Pacu Market Batu Bara, PTP Inisiasi Conveyor Crusher di Talang Duku

  • Share
Branch Manager PTP Jambi. Romi Hasbeni.

LOGISTIKNEWS.ID – Fasilitas dermaga conveyor batu bara pelabuhan Talang Duku Jambi yang dioperasikan Pelabuhan Indonesia (Pelindo) melalui PT Pelabuhan Tanjung Priok (PTP) cabang Jambi nampak lengang pada Selasa siang (4/4/2023) karena kapal pengangkut batu bara, dijadwalkan baru akan sandar pada malam harinya.

Namun, pemandangan kontras saat penulis melihat langsung lokasi kanan kiri dan di depan dermaga itu lantaran kini berjejer sejumlah terminal untuk kepentingan sendiri (TUKS).

PT Pelabuhan Tanjung Priok (PTP) merupakan operator bongkar muat non peti kemas yang didirikan oleh Pelindo dan beroperasi di 11 pelabuhan di Indonesia.

Menurut Branch Manager PTP Jambi. Romi Hasbeni, dalam dua tahun belakangan ini semakin menjamur fasilitas TUKS dalam pelayanan batu bara di Talang Duku. Kondisi ini menyebabkan persaingan ketat dalam layanan komoditi tersebut.

“Kalau diasumsikan saat ini, kami baru meraih 10% captive market batubara lantaran menjamurnya TUKS di wilayah ini. Padahal beberapa tahun lalu bisa sampai 20%. Tetapi kami akan terus memacu penambahan potensi market yang bisa dilakukan melalui optimalisasi operasional dan bongkar muat,” ujar Romi, saat ditemui di ruang kerjanya pada Selasa (4/4/2023).

Bahkan, ungkap Romi, PTP Branch Jambi secara kontinue terus mengajak kolaborasi stakehokders guna mengoptimalkan  fasilitas dermaga dan stockpile batubara seluas 7 Ha di wilayah Pelindo Talang Duku. Juga masih tersedia 10 Ha lagi lahan yang masih bisa dioptimalkan untuk kegiatan penangan batu bara itu. Apalagi, ungkapnya, tren bongkar muat batubara selama tiga bulan pertama tahun ini cenderung alami kenaikan.

Seperti diketahui, Jambi merupakan salah satu provinsi yang memiliki sumber daya batubarara, dengan cadangan mencapai 1,93 miliar ton, dan sumber daya 5,80 miliar ton

Sumberdaya dan cadangan tersebut diperhitungkan berdasarkan jumlah Pemegang Izin Usaha Pertambangan (IUP) yang tersebar beberapa Kabupaten di Provinsi Jambi, yakni di kabupaten Batanghari terdapat 24 konsesi, Kabupaten Bungo 30 konsesi, Kabupaten Merangin 9 konsesi, Kabupaten Muara Jambi 15 konsesi, Kabupaten Sarolangun 39 konsesi, Kabupaten Tebo 30 konsesi, dan Kabupaten Tanjung Jabung Barat 5 konsesi.

Bersaing dengan TUKS

Diakui Romi, ditengah maraknya TUKS di wilayah Talang Duku Jambi, menjadi tantangan tersendiri dalam mendongkrak produktivitas non peti kemas di pelabuhan Jambi. Padahal sesuai Surat Edaran dari Kepala Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Setempat, agar setiap perusahaan yang memiliki TUKS agar memenuhi standar yang telah diterapkan seperti penerangan, rambu maupun fasilitas pendukung lainnya.

Conveyor di Pelabuhan Talang Duku Jambi

Pada 2023 misalnya, PTP Branch Jambi menargetkan pencapaian throughput  sebesar 1,178.263 metrik ton (MT).

Adapun realisasi throughput selama tiga bulan pertama tahun ini (Januari-Maret) telah tercapai  380.852 MT, atau tumbuh 76,81% dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2022 yang tercatat 215.403 MT.

Peningkatan itu, dikarenakan pertumbuhan kegiatan Bongkar Muat Batubara di Pelabuhan Talang Duku dan adanya perubahan pola bongkaran hauling yang awalnya hauling menggunakan trucking tetapi sekarang menggunakan tongkang dan ada juga peningkatan pada kegiatan bongkar semen merah putih.

Romi memaparkan, saat ini fasilitas yang dimiliki PTP Branch Jambi antara lain : 1 Unit Conveyor, 1 Unit Wheel Loader, 1 Excavator, 2 Unit Jembatan Timbangan In dan Out, 1 Dermaga Conveyor, 2 Jetty Manual, 3 Dermaga Ferocemen, dan 1 Dermaga Pelabuhan Muara Sabak.

“Pada prinsipnya, kegiatan pelayanan bongkar muat barang berjalan dengan baik dengan adanya perencanaan yang baik serta didukung oleh kesiapan peralatan dan kesiapan sumber daya manusia PTP Branch Jambi,” ucap Romi.

Sementara itu, Sekretaris Perusahaan PTP, Finan Syaifullah, membenarkan bahwa PTP Jambi telah bekerjasama dengan stakehokders  yang beroperasi di wilayahnya dan bekerjasama dalam menarik pasar TUKS dengan mengoptimalkan asset yang tersedia.

“Bahkan PTP saat ini tengah mendesign conveyor yang dilengkapi system crusher untuk percepatan dan efisiensi layanan,” ungkap Finan.

Disisi lain, Pemprov Jambi saat ini juga telah mempersiapkan jalan khusus untuk batubara sepanjang 143 km, dengan rincian tahap pertama 77 km dari dusun Mundo ke Kilangan, 66 km dari Kilangan hingga Lubuk Napal. Apadun tahap kedua direncanakan rampung pada 2024.

Keberadaan jalan ini nantinya akan memposisikan keberadaan pelabuhan talang duku Jambi menjadi lebih strategis untuk kegiatan batubara.

Armada Truk

Disisi lain, persoalan pengaturan atau pembatasan truk pengangkut batubara oleh Pemprov Jambi juga menjadi catatan tersendiri. Apalagi sampai saat ini batubara masih mendominasi aktivitas bongkar muat di Pelabuhan Talang Duku.

“Dari 4000 kuota truk, hanya 2000 yang mengarah ke Talang Duku. Tetapi hanya 600 truk boleh yang maauk PTP setiap harinya,” ungkap Romi.

Pembatasan truk angkutan batubara tersebut lantaran dianggap membuat kemacetan di wilayah Talang Duku. Dan karenanya mulai Januari 2023, angkutan batubara dari beberapa wikayah stockpile seperti di Sarolango, Tembesi, telah dilakukan lewat sungai menggunakan tongkang.

Branch Manager PTP Jambi. Romi Hasbeni, saat menyampaikan penjelasan di ruang kerjanya.

Melihat fenomena tersebut, kini manajemen PTP Jambi menginisiasi akan membangun conveyor yang juga sekaligus berfungsi bisa menghancurkan batubara (crusher) dipinggir dermaga sebelun dinaikkan ke kapal.

Berdasarkan data Dinas Perhubungan Provinsi Jambi hingga kini lebih dari 8.600-an arnada pengangkut batubara yang beroperasi di wilayah ini.[Akhmad Mabrori]

  • Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *